DENPASAR, BERITADEWATA – Untuk ketiga kalinya, pemerintah melarang pawai ogoh-ogoh yang biasanya digelar malam hari menjelang Nyepi. Terhitung sejak tahun 2020 hingga tahun 2022 ini, tidak ada pawai ogoh-ogoh karena dianggap berpotensi menukarkan virus Covid19. Padahal di beberapa kabupaten di Bali, sudah disepakati agar pawai ogoh-ogoh menjelang Nyepi tetap dilakukan dengan Prokes yang ketat.
Namun karena kasus positif terutama varian Omicron sedang meningkat di Bali maka Gubernur Bali I Wayan Koster melarang pawai ogoh-ogoh menjelang Nyepi tahun 2022 ini. “Saya sudah berkoordinasi dengan Ketua Majelis Desa Adat Provinsi. Bahwa pawai ogoh-ogoh menjelang Nyepi tahun ini ditiadakan karena kasus varian Omicron sedang meningkat di Bali,” ujar Koster di Denpasar, Selasa (8/2/2022).
Sejatinya, tahun 2022 akan dilakukan pawai ogoh-ogoh menjelang Nyepi. Sebab kasus positif di Bali sesungguhnya sudah landai sejak awal tahun 2022. Namun memasuki pekan ketiga Januari 2022, varian Omicron melanda Bali dan peningkatan kasus positif sangat cepat hingga mencapai 4 digit.
Kemudian oleh para pakar virus mengatakan jika pada Februari hingga Maret 2022 merupakan gelombang ketiga Covid19 dengan varian Omicron. Itulah sebabnya, pawai ogoh-ogoh menjelang Nyepi tahun 2022 kali ini dilarang. Sebab pawai ini akan mendatangkan banyak pengunjung sehingga menimbulkan kerumuman.
Koster juga menegaskan jika Bali saat ini masuk ke level 3 sesuai dengan penetapan dari pemerintah pusat. Hal ini sangat beralasan karena kasus positif di Bali sangat tinggi dan bertengger di 5 provinsi dengan kasus positif terbanyak. Terbaru, kasus positif di Bali naik menjadi 2.425 kasus. Kasus sembuh hanya 353 orang dan jumlah yang meninggal bertambah menjadi 5 orang.