Denpasar – Gubernur Bali terpilih I Wayan Koster membantah isu yang menyebutkan jika dirinya akan memindahkan Taman Budaya Art Center Denpasar. Ia mengatakan, Art Center yang didirikan oleh mantan Gubernur Bali Prof Ida Bagus Mantra tidak akan dipindahkan.
“Tidak ada pemindahan Art Center. Bagaimana cara memindahkan Art Center. Yang mengatakan bahwa saya akan memindahkan Art Center itu coba jelaskan bagaimana caranya memindahkan Art Center. Apakah digeruk, dipindahkan atau bagaimana. Art Center itu tetap ada disana. Bahkan kita akan lindungi, kita jaga. Hanya fungsi dan pengelolahannya berbeda,” ujarnya di Denpasar, Kamis (2/8).
Menurut Koster, even seperti Pesta Kesenian Bali (PKB) harus dievaluasi. Apakah Art Center yang ada sekarang masih representatif atau tidak. Materi PKB semakin banyak. Partisipasi masyarakat, partisipasi komunitas seni semakin banyak. Pengunjungnya semakin banyak.
“Di Art Center yang ada sekarang kelihatannya sudah tidak memadai lagi, baik untuk pengunjung, partisipasi komunitas seni dan sebagainya. Parkirnya sudah tidak ada,” ujarnya.
Pemerintah harus sudah memikirkan dan mengakomodasi perubahan jumlah pengunjung, peningkatan jumlah materi dan sebagainya. Konteks yang akan ditampilkan juga berubah.
“Ini yang harus dipikirkan. Art Center tetap dipertahankan. Fungsi dan pengelolahanya harus dievaluasi. Masa bodo, kalau ada isu jika saya akan memindahkan Art Center,” ujarnya.
Menurut Koster, sudah saatnya harus memikirkan untuk membangun pusat kebudayaan Bali. Isinya adalah panggung terbuka berkapasitas 15 sampai 20 ribu penonton. Selain itu, akan ada Gedung Teater Kebudayaan Tertentu, Museum Budaya Tematik, Bali Convention Center. Semuanya dibangun secara terintegrasi dalam satu kawasan.
“Yang di Art Center sekarang tetap ada, seperti sekarang. Kita perbaiki, karena memiliki nilai historinya,” ujarnya. Salah satunya bisa diperuntukan bagi laboratorium seni budaya, dan bisa diserahkan ke Institut Seni Indonesia (ISI Denpasar).
Ia menyebutkan, konsep itu harus diwujudkan. Jakarta punya Jakarta International Convention Center. Bali juga harus memiliki dengan kapasitas yang lebih besar yang disebut dengan Bali International Convention Center.
Semua harus dibangun secara terintegrasi. Lahannya bisa menggunakan lahan Pemprov yang sampai saat masih ada di daerah Padanggalak Sanur. Koster memastikan jika panggung terbuka tersebut di Kota Denpasar dan sekitarnya karena PKB akan digelar di Kota Denapsar sebagai ibukota provinsi.






















































