BADUNG – Sekitar seribu Relawan Pariwisata Bali yang dinahkodai I Gusti Agung Rai Suryawijaya memenuhi Ballroom The Trans Resort Bali, Minggu (27/5) menyatakan kebulatan tekad Pasangan Calon (Paslon) Gubernur-Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace).
Mereka yang tergabung dalam Relawan Pariwisata Bali sendiri merupakan para pelaku pariwisata di Bali, mulai dari kalangan pekerja hingga para pemilik hotel berbintang di Bali.
Dalam kegiatan bertajuk Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Dialog Relawan Pariwisata Bali dan Paslon Nomor Urut 1 Koster-Tjok Ace (Cagub dan Cawagub Bali Periode 2018-2023) pula dihadiri Ketut Suiasa (Ketua BSPN Provinsi Bali dan Wakil Bupati Badung, AA Gde Agung (Mantan Bupati Badung), Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya (Ketua PHRI Badung dan Ketua Relawan Pariwisata Bali) dan Ida Bagus Kumbayana (Santrian Grup)
Ketua Relawan Pariwisata Bali I Gusti Agung Rai Suryawijaya yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung mengungkapkan alasan mengapa pihaknya mendukung Koster-Ace.
Menurutnya Koster-Ace merupakan tokoh pemimpin Bali yang sudah terbukti memperjuangkan nasib pariwisata Bali sesuai dengan kapasitas mereka masing-masing.
“Kenapa kita dukung Koster- Ace? Karena Pak Koster selama sebagai anggota DPR RI telah banyak memperjuangkan regulasi yang sangat memihak kepada budayaan, pendidikan dan pastinya pariwisata. Kalau mau tahu, beliaulah tokoh yang memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru-guru,” sebutnya.
Ditambahkan dia, Koster secara kebijakan anggaran di Pusat melalui APBN telah banyak memperjuangkan pelestarian seni budaya, pendidikan dan pariwisata.
“Sedangkan wakilnya, Cok Ace pasti sudah kita kenal semua, beliau hingga kini masih Ketua PHRI Bali. Beliau terus berjuang dengan kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja iklas untuk membangun pariwisata Bali,” imbuhnya.
Selanjutnya selaku pelaku pariwisata, pihaknya berharap agar nantinya Koster-Ace membangun pariwisata Bali berbasis kerakyatan yang berkelanjutan.
“Pariwisata selama ini adalah leading sektor perekonomian Bali, dan mampu menyerap sekitar satu juta tenaga kerja,” ujarnya.
Namun kini pariwisata Bali menghadapi berbagai tantangan persoalan yang mampu mengganggu keberlangsungan dunia pariwisata Bali. Mulai dari persoalan kemacetan, isu keamanan, kenyamanan, kebersihan dan kompetensi sumber daya manusia (SDM).
“Bali tidak punya tambang emas seperti daerah lain, tapi kita beruntung punya pariwisata yang berkelas dunia. Kita selalu dinobatkan sebagai destinasi dan pulau terindah di dunia, tapi pariwisata sangat rentan terhadap isu negatif,” tegasnya.
Maka momen Pilgub Bali ini menurutnya sangat penting dalam menentukan arah masa depan pariwisata Bali. Sebab lanjut dia, gubernur-wakil gubernur terpilih yang nantinya memimpin pemerintahan daerah Bali akan sangat menentukan keberlangsungan pariwisata Bali.
“Kita sebagai pelaku pariwisata dengan pemerintah daerah sebagai regulator perlu bersinergis agar ke depannya pariwisata Bali bisa berlangsung sesuai dengan harapan kita bersama sehingga mampu memberikan kemakmuran bagi masyarakatnya,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Calon Gubernur Wayan Koster mepaparkan visi misinya yang dibingkai dalam konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang akan membawa Bali pada era yang lebih baik di segala bidang termasuk pariwisata.
“Kalau bidang pariwisata saya akan berbagi tugas dengan Pak Cok Ace. Saya akan delegasikan kepada beliau,” tegasnya.
Selanjutnya Koster-Ace menandatangi MoU dengan Relawan Pariwisata Bali disaksikan sejumlah tokoh bidang pariwisata. Dalam MoU ada sejumlah poin penting yang disepakati Koster-Ace, diantaranya menjadikan pariwisata sebagai leading sector perekonomian Bali, meningkatkan kompetensi SDM pariwisata Bali, mengelola pembangunan Bali dalam pola one island one Management dengan nilai-nilai luhur budaya Bali yang berlandaskan Tri Hita Karana.