JAKARTA, BeritaDewata – Direktur Public Affairs and Communications Amatil Indonesia, Lucia Karina melalui siaran pers yang diterima redaksi, Selasa (01/10) mengatakan saat ini di dunia sampah merupakan suatu masalah yang terus dirasakan, dimana-tiap tahun-volume sampah terus meningkat dengan cepat hingga mencapai jutaan ton.
“Menurut data yang dikeluarkan oleh World Bank, sampah plastik yang dihasilkan per tahun kemungkinan bertambah dari 1,3 miliar ton per tahun menjadi 2,2 miliar ton pada tahun 2025. Melalui infrastruktur yang sesuai dan proses pengolahan yang benar, sampah plastik dapat diolah kembali dan menghasilkan nilai ekonomi.
Oleh karena itu, penting bagi komunitas dan sektor swasta dapat mendukung upaya pemerintah untuk mencari jalan keluar yang terbaik dalam membangun solusi pengolaham sampah yang komprehensif,” ujarnya.
Lucia menjelaskan momentum seperti Hari Bersih Indonesia yang diprakarsai oleh Indonesia Indah Foundation dapat menyatukan berbagai pemangku kepentingan dalam mempromosikan menjaga lingkungan yang lebih bersih dengan memungut dan mengolah sampah. Selain itu, inisiatif yang merupakan bentuk dukungan terhadapa World Cleanup Day juga mampu membantu mengedukasi para pemulung untuk memilah sampah yang dapat didaur ulang untuk dapat diolah kembali. Sejak tahun 2013, Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) telah mengajak keluarga dan teman untuk turut berpartisipasi dalam inisiatif tersebut.
“Kami tentunya bangga dapat menjadi bagian dari program Hari Bersih Indonesia, walaupun kami tahu masih banyak yang perlu dilakukan untuk menangani isu tentang sampah. Melalui edukasi tentang cara pengelolaan dan infrastruktur yang tepat, masyarakat dapat menerapkan sirkular ekonomi, dimana di dalam kegiatan kesehariannya masyarakat dapat mengolah kembali sampah yang dihasilkan dan mengurangi penyebab pencemaran lingkungan. Oleh karena itu bersama usaha Amatil Indonesia dalam mengurangi sampah di tiap fasilitas manufaktur, dukungan kami dalam kegiatan hari ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung agenda pemerintah serta mengingatkan masyarakat akan pentingnya untuk mulai memilah dan mengolah sampah dengan benar sejak usia muda.” ungkapnya.
Lucia menambahkan, tahun ini, Amatil Indonesia serentak berkolaborasi dengan pemerintah, komunitas, pelajar dan masyarakat sekitar wilayah operasional untuk memungut sampah di Jakarta, Bekasi, Semarang dan Medan. Para peserta dari setiap titik diminta untuk memisahkan sampah-sampah yang dapat didaur ulang dengan yang tidak dapat didaur ulang untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya proses daur ulang.
Para peserta yang turut berpartisipasi bersama Coca-Cola Amatil Indonesia berhasil mengumpulkan lebih dari 580 kg sampah dan sekitar 28 persen diantaranya merupakan sampah yang dapat diolah kembali.
Tentang Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI)
Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) adalah perusahaan penjualan, manufaktur, dan distribusi minuman terkemuka yang berdiri sejak Januari 1992. CCAI merupakan anak perusahaan dari Coca-Cola Amatil (CCA), salah satu pembotolan Coca-Cola terbesar di dunia, yang berkantor pusat di Sydney, Australia, dan sahamnya tercatat di Bursa Efek Australia.
CCAI mengoperasikan delapan fasilitas manufaktur di Sumatera, Jawa dan Bali, mempekerjakan dari 10.000 tenaga kerja, dan mendistribusikan jutaan minuman menyegarkan untuk lebih dari 830.000 outlet di seluruh Indonesia. Diatur oleh empat pilar keberlanjutan terintegrasi: Our People, Our Wellbeing, Our Environment dan Our Community—CCAI telah menjalankan berbagai inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) seperti Coca-Cola Forest, Coke Kicks, bantuan pendidikan, donor darah, dan City Clean-Up, yang semua tumbuh bersama bisnis di seluruh Indonesia.
Dukungan Amatil Indonesia terhadap Lingkungan
Sejak memasuki pasar Indonesia di tahun 1992, lingkungan telah menjadi salah satu fokus Corporate Social Responsibility (CSR) dan pilar keberlanjutan Amatil Indonesia, dan perusahaan ini telah menjalankan berbagai inisiatif untuk fokus tersebut di seluruh wilayah Indonesia. Amatil Indonesia telah menggerakkan ribuan karyawan di tiap area untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan komunitas lokal dalam menjalankan berbagai inisiatif bersih-bersih lingkungan. Sebagian kegiatan dijalankan secara adhoc, dan beberapa dijalankan dengan rencana jangka panjang, seperti: Coca-Cola Forest di Lampung, Bandung, dan Semarang, serta Bali Beach Clean Up (BBCU).
Hingga bulan Juli 2019, program harian Bali Beach Clean Up telah menyingkirkan lebih dari 39 juta kg sampah dari pesisir pantai sepanjang 9,7 kilometer. Program ini didukung dengan 4 traktor pantai, 2 barber surf rakes, 3 truk sampah, 75 kru dari komunitas lokal di sekitar pantai, serta 150 tempat sampah baru tiap tahunnya. Mulai tahun ini, tempat sampah yang didonasikan oleh CCAI bagi masyarakat di tiap wilayah operasionalnya, termasuk Bali,merupakan jenis tiga sistem, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah.
Diatur oleh empat pilar keberlanjutan terintegrasi, yaitu: People, Wellbeing, Environment dan Community, CCAI telah menjalankan berbagai inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai berikut: program Water Stewardship untuk mengembalikan jumlah air yang terpakai dalam proses produksi kembali ke alam dan masyarakat, Coke Kicks, City Clean-ups (termasuk kegiatan Bali Beach Clean Up yang sering mendapatkan penghargaan), dan Coca-Cola Forest.
Program Coca-Cola Forest menggabungkan kegiatan penanaman pohon dengan pelayanan pendidikan, dan program pemberdayaan masyarakat. Inisiatif tersebut pertama kali berjalan di Lampung pada tahun 2014, disusul dengan wilayah Jawa Barat pada tahun 2015, dan Jawa Tengah pada tahun 2017. Melalui program Coca-Cola Forest, CCAI telah menanam lebih dari 6.200 pohon dan menyumbangkan lebih dari 300.000 pohon pada masyarakat.