Denpasar – Status aktivitas vulkanik Gunung Agung masih berada pada level IV (Awas). Berbagai upaya telah dilakukan PMI Bali dan juga instansi lainnya untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat yang mengungsi di berbagai posko yang tersebar di seluruh kabupaten di Bali. Sebagai bentuk komitmen kerja, PMI Bali melakukan koordinasi dengan PMI Pusat dan IFRC terkait antisipasi erupsi Gunung Agung.
Hal tersebut dilakukan mengingat jumlah pengungsi masih tergolong sangat banyak, mencapai 143.798 jiwa dengan keterangan, Kabupaten Karangasem: 50.544 Jiwa; Kabupaten Klungkung: 27.369 jiwa; Kabupaten Buleleng: 16.901 jiwa; Kabupaten Tabanan: 4.552 jiwa; Kota Denpasar: 13.014 jiwa; Kabupaten Gianyar: 12.683 jiwa; Kabupaten Badung: 6.596 jiwa; Kabupaten Bangli: 11.719 jiwa dan Kabupaten Jembrana 420 jiwa.
Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Pusat, Sumarsono, mengungkapkan, dalam upaya peningkatan mutu penanggulangan bencana, temu koordinasi dilakukan PMI Provinsi Bali pada hari Sabtu, 30 September 2017 pukul 12.00 WITA. Pertemuan koordinasi ini diikuti oleh International Federation of Red Cross and Red Crescent (IFRC), PMI Pusat, PMI Provinsi Bali, dan seluruh PMI Kabupaten dan Kota se-Bali.
“Dalam pertemuan ini, seluruh pihak melakukan koordinasi terkait tindakan lanjut untuk mengantisipasi resiko jika terjadi erupsi Gunung Agung. Selain itu, IFRC dan PMI Pusat melakukan koordinasi terkait hubungan kerjasama yang bisa dilakukan, baik untuk penanggulangan bencana atau beberapa aspek lainnya.” ungkap Sumarsono, melalui rilis yang diterima redaksi, Senin 3 Oktober 2017.
Dijelaskan, sebagai bentuk dukungan PMI Pusat terhadap PMI Bali, berbagai upaya pun dilakukan. Dari aspek penggalangan dana, PMI Pusat telah membuka rekening donasi bekerjasama dengan TV Swasta dan juga mencoba mengakses dana Disaster Response Emergency Fund (DREF) terkait erupsi Gunung Agung.
“Dalam pelaksanaannya di lokasi pengungsian, PMI Pusat pun turun langsung untuk memantau bersama IFRC dan PMI Bali. Dalam rapat koordinasi agar PMI Bali kembali memetakan keberadaan pengungsi untuk distribusi pelayanan dari PMI.” Jelasanya. Ia menegaskan bahwa sepertinya tidak perlu khawatir dengan kapasitas PMI Provinsi Bali terkait respon antisipasi bencana.
Kepala Divisi Penanggulangan Bencana, Arifin Moh. Hadi juga memberikan apresiasi terhadap respon PMI Provinsi Bali dan relawan. “Menurut saya PMI Bali adalah salah satu yang terkuat dan menjadi kepercayaan PMI Pusat. Tentu PMI Bali bisa menjadi model yang bagus bagi PMI Provinsi lainnya. Semoga, PMI se-Indonesia juga bisa mandiri seperti Bali.” Pungkasnya.