Kepala BI Bali: Inflasi di Bali Aman, Tapi Perlu Waspadai Risiko

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja

DENPASAR, BERITA DEWATA – Inflasi di Provinsi Bali pada Februari 2025 mengalami deflasi sebesar -0,57% secara bulanan dan 1,21% secara tahunan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja.

“Deflasi ini terutama disumbang oleh penurunan harga komoditas hortikultura seperti bawang merah dan cabai rawit,” kata Erwin.

Namun, Erwin juga menyampaikan bahwa terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti bensin, pepes, wortel, dan daging babi.

Menjelang Ramadhan dan Nyepi, Erwin memprediksi bahwa inflasi di Bali akan tetap terkendali. Namun, terdapat beberapa risiko yang perlu diwaspadai, seperti peningkatan permintaan barang dan jasa, kenaikan harga daging dan telur ayam ras, serta kenaikan harga emas perhiasan dan minyak goreng.

“Untuk memitigasi risiko inflasi, kami akan terus memperkuat sinergi dan inovasi bersama seluruh kabupaten/kota di Bali untuk mengimplementasikan strategi 4K pengendalian inflasi,” kata Erwin.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here