Site icon Berita Dewata | Jendela Pulau Bali

Kenali Gejala Kanker Payudara dan Serangan Jantung, Bakti Indonesia 2025 Hadirkan Edukasi Kesehatan di Besakih

KARANGASEM, BERITA DEWATA – Rangkaian kegiatan Bakti Indonesia ketiga berlanjut hingga Minggu (24/8/2025), dengan menghadirkan sesi edukasi kesehatan bertajuk “Kenali dan Cegah Kanker Payudara dengan Teknik SADARI”. Acara ini digelar di pelataran parkir Terminal Kedundung, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, dan mendapat perhatian khusus dari masyarakat setempat, terutama kaum ibu.

Selain edukasi kanker, masyarakat juga diajak memahami penyakit jantung melalui talk show “Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung: Mengenal Gejala dan Pencegahannya” bersama dr. Bagus Made Indrata Saputra, SpJP(K), dari RSUP Prof. Dr. IGNG Ngoerah Denpasar.

Kegiatan yang merupakan kolaborasi Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Koordinator Bali dengan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ini menghadirkan dua narasumber utama: dr. dr. Anak Agung Ayu Ngurah Susraini, Sp.PA(K), dan Dr. Ni Wayan Tianing, S.Si., M.Kes.

Praktik SADARI

Dalam paparannya, dr. Susraini menekankan pentingnya deteksi dini kanker payudara melalui SADARI dan pemeriksaan medis lanjutan. Sementara itu, Dr. Tianing menambahkan bahwa gaya hidup sehat, konsumsi buah dan sayuran, serta olahraga teratur merupakan kunci pencegahan.

Sesi interaktif ini juga membuka ruang tanya jawab, yang menggugah kesadaran peserta tentang pentingnya pemeriksaan rutin meskipun telah menjalani pengobatan kanker.

Talk show “Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung: Mengenal Gejala dan Pencegahannya” bersama dr. Bagus Made Indrata Saputra, SpJP(K), dari RSUP Prof. Dr. IGNG Ngoerah Denpasar.

Pada kesempatan yang sama, dr. Bagus Made Indrata Saputra menjelaskan bahwa penyakit jantung koroner masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia maupun Indonesia, mencapai 17,9 juta jiwa per tahun menurut data WHO.

“Penyakit jantung bisa diobati, tetapi lebih baik dicegah. Kuncinya bukan pada pengobatannya, melainkan bagaimana kita mengenali gejala awal dan melakukan pencegahan sejak dini,” ujar dr. Bagus.

Ia memaparkan perbedaan antara penyakit jantung koroner dan serangan jantung. Menurutnya, penumpukan plak pada pembuluh darah koroner dapat menghambat aliran darah ke otot jantung. Jika plak pecah dan memicu pembentukan gumpalan darah, aliran darah bisa terhenti total dan menimbulkan serangan jantung.

Gejala awal yang patut diwaspadai antara lain nyeri dada seperti tertindih benda berat, rasa nyeri menjalar ke lengan, rahang, atau punggung, serta disertai keringat dingin, mual, atau sesak napas.

“Kalau nyeri dada menetap lebih dari 30 menit, apalagi tidak membaik meski istirahat, itu tanda serius. Segera cari pertolongan medis, jangan menunda,” tegasnya.

Dr. Bagus juga menekankan pentingnya gaya hidup sehat: berhenti merokok, rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, serta mengontrol tekanan darah, kolesterol, dan gula darah. Ia mengingatkan bahwa tren penyakit jantung kini semakin banyak menyerang usia muda akibat pola hidup yang kurang sehat.

Baik edukasi kanker maupun talk show jantung disambut antusias oleh masyarakat. Peserta aktif bertanya, berbagi pengalaman, hingga mencoba langsung teknik SADARI.

Panitia menilai, edukasi kesehatan yang digelar di Desa Besakih ini bukan hanya memberikan pengetahuan medis, tetapi juga menguatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kesehatan sebagai bentuk bakti pada keluarga dan masyarakat.

Sebarkan Berita ini
Exit mobile version