Kemenpar Gandeng Pemusik Indonesia Promosikan CHSE di GWK Bali

Kemenpar Gandeng Pemusik Indonesia Promosikan CHSE di GWK Bali

BADUNG, BeritaDewata – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia bersama Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) mempersembahkan C.H.S.E. EXPERIENCE yakni sosialisasi panduan pelaksanaan Kebersihan (Cleanliness), Kesehatan (Health), Keselamatan (Safety) dan Kelestarian Lingkungan (Environmental Sustainability) di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali, Jumat malam (27/11/2020).

Acara tersebut dihadiri oleh para pembicara seperti Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf RI, Rizki Handayani Mustafa MBTM, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa, Direktur Intelkam Polda Bali Kombes Wahyu Suyitno, Founder & CEO Rajawali Indonesia dan Prambanan Jazz Festival Anas Syahrul Alimi, praktisi event dan artis Happy Salma. Hadir juga para pelaku seni dan industri kreatif Bali seperti Balawan Batuan Ethnic Fusion, Arya & Friends, DJ Chris, Fire Dance, Tarian Kontemporer dan Egrang.

Penampilan barisan musisi APMI adalah dalam rangka mendukung penyelenggaraan kegiatan (events) yang sesuai dengan adaptasi kebiasaan baru di Bali. Kemenpar bersama APMI menyelenggarakan sosialisasi panduan pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan pada Penyelenggaraan Kegiatan (Events) atau dikenal dengan istilah C.H.S.E. (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability).

Tema utama yang akan diambil yaitu C.H.S.E. Experience, merupakan sosialisasi panduan protokol kesehatan dengan target audiens yaitu para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan (event) seperti para promotor, pekerja, pengunjung, pengisi acara, vendor, tenant, pengelola venue, asosiasi dan pemerintah daerah.

“Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung peningkatan pemahaman stakeholder industri event pariwisata di Indonesia terkait pelaksanaan kegiatan (event) yang bersih, sehat dan sesuai adaptasi kebiasaan baru,” ujar Rizki Handyani Mustafa.

Rangkaian kegiatan menggunakan konsep walkthrough secara menyeluruh dimana proses sosialisasi akan dimulai sejak pengunjung melaksanakan registrasi, dilanjutkan pada setiap titik perjalanan yang dilewati oleh pengunjung yaitu ketika memasuki area acara hingga para pengunjung selesai menyaksikan acara.

Kegiatan C.H.S.E. Experience ini juga akan disiarkan secara daring melalui akun Youtube Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Pada tahun 2020, kegiatan Sosialisasi Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan pada Penyelenggaraan Kegiatan (Event) dilakasanakan di beberapa kota besar seperti Bali, Yogyakarta, Bandung dan Jakarta.

Adapun Bali menjadi lokasi pertama pelakasanaan C.H.S.E. Experience. Garuda Wisnu Kencana Cultural Park (GWK Cultural Park) dipilih sebagai area acara utama, sekaligus dalam rangka mendukung rencana pembukaan kembali destinasi ini untuk wisatawan umum mulai tanggal 4 Desember 2020.

“C.H.S.E. Experience merupakan salah satu bentuk dukungan dari pemerintah bagi para pelaku industri event di Indonesia terkait dengan panduan pelaksanaan kegiatan (events) yang sesuai dengan adaptasi kebiasaan baru. Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan industri event pariwisata Indonesia bisa semakin semangat untuk terus berkarya dan menghasilkan event-event berkualitas yang mampu mendukung peningkatan citra pariwisata Indonesia, namun tetap sesuai dengan protokol kesehatan,” ungkap Rizki Handayani.

Kemenpar juga sudah menyiapkan Buku Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan pada Penyelenggaraan Kegiatan (Events) versi digital dapat diunduh melalui situs https://chse.kemenparekraf.go.id/, dimana di dalam situs tersebut juga tersedia Buku Panduan Protokol Kesehatan di bidang pariwisata lainnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here