Kaum Milenial Diminta Berperan Aktif dalam Pemilu

Puluhan pelajar SMA/SMK yang ada di Kota Denpasar mengikuti acara talkshow bertajuk "Ngopi" (Ngobrol Pemilu) di Denpasar, Sabtu (08/12)

Denpasar – Puluhan pelajar SMA/SMK yang ada di Kota Denpasar mengikuti acara talkshow bertajuk “Ngopi” (Ngobrol Pemilu) di Denpasar, Sabtu (08/12). Kaum milenial Bali khususnya Kota Denpasar dan sekitarnya sangat antusias untuk mengetahui apa itu Pemilu dan Demokrasi.

Hal ini diketahui ketika puluhan kaum milenial Kota Denpasar hadir dan mengajukan banyak pertanyaan sekitar Pemilu dan Demokrasi. Talkshow itu menghadirkan beberapa narasumber antara lain Caleg DPR RI No 1 dari PKB Dapil Bali, Iwan Dwi Laksono, Komisioner KPUD Bali Gede John Darmawan dan Bawaslu Kota Denpasar Ahmad Baidowi.

Menurut Antonius Iwan Dwi Laksono (IDL), masa depan politik dan demokrasi di Indonesia ada di kaum milenial. Mereka adalah pemilik masa depan bangsa, untuk mempertahankan kemerdekaan dan kepribadian yang kuat bernafaskan Pancasila dan UUD45.

Untuk ia berharap agar edukasi politik dan demokrasi kepada kaum milenial harus terus menerus dilakukan sehingga kaum milenial paham tentang ideologi kebangsaan ini. Salah satunya adalah dengan talkshow seperti ini.

“Acara seperti ini harus terus dilakukan yakni sosialisasi tentang Pemilu, tetang demokrasi itu sehingga antusiasme pemula itu mengikuti demokrasi ini terus berlangsung. Saya juga antusias melihat antusiasme para pemilih pemula mengikuti acara ini dari awal hingga akhir. Ini cukup menarik juga, mereka melakukan pertanyaan dan rasa ingin tahunya cukup besar terhadap apa itu demokrasi, apa otu itu Pemilu? Harapan saya pemilih pemula itu lebih proaktif, artinya temen temen ini mendapatkan pelajaran demokrasi, pelajaran tentang pemilu untuk Indonesia lebih baik kedepannya. Jadi kami berharap informasi yang didapat disini disalurkan ke teman-temannya yang tidak hadir hari ini,” ujarnya.

Menurut IDL, edukasi tentang Pemilu dan Demokrasi bagi kaum milenial karena jangan sampai kaum milenial salah pilih calon, tidak mengetahui rekam jejaknya, sehingga mereka salah memilih pemimpin. Karena ada banyak juga pemimpin yang mementingkan kelompoknya, mementingkan kebutuhan pribadi, bahkan membahayakan keutuhan NKRI. “Makanya kenali dulu rekam jejak calon yang akan dipilih,” tegasnya.

Komisioner KPUD Bali Gede John Darmawan mengatakan, dalalm Pemilu 2019 nanti, pemilih akan memilih di 5 kertas suara yakni DPR RI, DPD RI, Presiden dan Wakil Presiden, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten dan Kota. Setiap pemilih termasuk kaum milenial memiliki hak yang sama untuk memilih calon yang menurutnya terbaik.

Ki-Ka : Bawaslu Kota Denpasar, Ahmad Baidoi, Antonius Iwan Dwi Laksono, Komisioner KPUD Bali Gede John Darmawan

“Makanya saya minta generasi muda agar mengenal calonnya. Jangan mudah percaya kepada calon yang banyak janji. Dalam Pemilu tahun 2019, ada sekitar 60 juta pemilih dari kaum milenial. Merekalah penentu kemenangan di Republik ini. Jangan mau dibeli,” ujarnya.

Sementara Ketua Bawaslu Kota Denpasar Ahmad Baidowi mengatatak, menekankan pentingnya tercipta pemilu yang berintegritas. Untuk menciptakan politik bersih dan Jurdil, maka pemilih jangan tergoda tawaran seperti politik uang. Dan untuk mengantisipasi kecurangan, Bawaslu akan melakukan pengawasan ketat di tiap TPS.

“Oleh karenanya dibutuhkan peran kaum muda ini untuk mengawal jalannya pesta demokrasi ini agar berjalan dengan baik,” jelasnya.

Kaum milenial jangan takut melapor bila menemukan kecurangan. Sebab, tahun 2019 nanti, banyak peserta atau pemilih yang berasal dari kaum milenial. “Yang sebagai pelapor syarat undang undang harus berusia 17 tahun. Memang adik-adik yang hadir kami harapkan kedepan kami membutuhkan banyak kader kader partisipatif. Contoh Denpasar kita ada 1737 TPS, kita perlu pengawas TPS sejumlah itu. Kami menyambut baik acara ini untuk menciptakan kader kader pengawas pemilu kedepan,” ujarnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here