Karangan Bunga Dukungan NKRI Penuhi Halaman Polda Bali

Beritadewata.com, Denpasar – Karangan bunga untuk memberikan dukungan terhadap Polri dan TNI dalam menegakan keutuhan NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 45. Karangan bunga yang kebanyakan berasal dari kelompok masyarakat dan individu itu umumnya berisikan tentang dukungan terhadap Polri dan TNI untuk menegakan keutuhan NKRI.

Ucapan karangan bunga tersebut adalah mendukung agar Polri dan TNI bisa menindak tegas kelompok-kelompok intoleran baik di Indonesia secara umum dan Bali secara khusus. Karangan bunga dari berbagai ukuran tersebut diletakan di depan Kantor Mapolda Bali dan disandarkan di tembok pembatas sehingga mudah dlihat orang.

Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja saat dikonfirmasi menjelaskan, Polda Bali tidak pernah meminta apalagi mengerahkan masyarakat atau kelompok untuk memberikan karangan bunga ke Polda Bali.

“Kemarin, saya ditelp dari Jakarta untuk bertanya apakah ada karangan bunga di Mapolda Bali. Saya jawabnya nihil. Tenyata hari ini malah banyak yang datang,” ujarnya di Mapolda Bali, Kamis (04/05/2017).

Ia mengatakan, kelompok atau individu yang datang membawa karangan bunga itu tidak pernah bertemu dengan polisi atau petugas jaga apalagi meminta tanda terima. Pantauan anggota menunjukkan, karangan bunga itu sudah memenuhi halaman luar Polda Bali langsung di pinggir jalan.

Jumlahnya terus bertambah menjelang siang hingga sore. Menurutnya, kedatangan karangan bunga karena masyarakat menginginkan agar NKRI harga mati. “Hasil survey oleh Mabes Polri ternyata masih banyak masyarakat yang dukung NKRI dengan dasar negara Pancasila. Dukungan itu jauh lebih banyak dibanding segelintir kelompok yang ingin mengubahnya. Artinya, ada arahan dari masyarakat yang tidak mau melakukan aksi-aksi protes atau demo. Ini adalah suara kaum yang tidak mau bersuara. Mereka datang, cukup dukung dan suarakan. Selebihnya tugas kami,” ujarnya.

Sekalipun hanya membawa karangan bunga, namun pihaknya tetap memberikan laporan ke pusat. Dan diarahkan agar tidak mengerahkan massa melakukan aksi demo dan sebagainya.

“Masyarakat silahkan membawa karangan bunga, tetapi jangan sampai melakukan aksi demo. Biarkan itu menjadi urusan polisi dan TNI bila ada kelompok-kelompok yang ingin mengubah Indonesia menjadi negara agama,” ujarnya.

Ia menyakinkan, berdasarkan laporan intelijen, di Bali sudah terpantau ada dua titik kelompok HTI. Namun saat ini masih polisi bersama TNI akan mengikuti perkembangan kelompok ini apakah mereka sudah berafiliasi dengan kelompok yang di Jakarta dan Jawa atau benar-benar sebuah Ormas keagamaan murni.

“Ada dua titik di Bali yang sudah terdeteksi kelompok HTI (Hisbutahir Indonesia) yang terindikasi menggantikan negara Pancasila dengan agama Islam. Namun pergerakannya konkretnya belum kelihatan. Sekalipun benih-benih itu belum ada pergerakan, namun polisi tetap akan memantau, mewaspadai pergerakan HTI Bali agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi Bali,” tutupnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here