KUTA – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebutkan jika penggunaan istilah tahun politik itu sangat bernuansa negatif. “Saya tidak suka menggunakan istilah tahun politik karena kalau tahun politik itu selalu negatif. Tahun politik itu selalu dimainkan oleh pihak-pihak tertentu untuk membuat kekeruhan suasana, memanfaatkan situasi sehingga menimbulkan kekacauan,” ujarnya di Kuta Bali, Kamis (22/3).
Menurut Kapolri, istilah tahun politik sebaiknya diganti istilah tahun demokrasi. Tahun demokrasi dinilai lebih netral, lebih universal. Dampaknya akan sangat besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Tahun demokrasi tidak memiliki banyak spekulasi yang ekstrim dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Sebaliknya bila menggunakan tahun politik maka akan ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi dan kondisi untuk kepentingan kelompoknya.
Fenomena kampanye kali ini menguntungkan Polri. Karena kampanye dengan pengerahan massa hanya selama dua kali untuk tahun demokrasi kali ini. Sisanya adalah kampanye tertutup, kampanye di media. Kali ini tidak mengerahkan massa sehingga mempermudah pekerjaan polisi untuk melakukan pengamanan. Model ini sebagai peningkatan terhadap demokrasi di Indonesia karena kualitas demokrasi itu bukan tergantung dari mobilitas masyarakat.