Denpasar – Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose mensinyalir jika perampas senjata anggota Brimob Polda Bali Brigadir Polisi Ida Bagus Suwarna di Hotel Ayana Jimbaran, Selasa (8/8) lalu adalah orang teratih. Pelaku tak dikenal menganiaya korban hingga pingsan dan merampas senjata api laras panjang milik korban.
“Sepertinya penyerangan dan perampasan senjata itu sudah dipersiapkan secara matang. Penyerangan hanya berlangsung kurang dari 2 menit. Hanya 1menit 41 detik. Sangat cepat,” ujarnya di Mapolda Bali, Kamis (31/8).
Menurut Kapolda, penyerangan yang cepat itu sama dengan atlit beladiri atau MMA. Karena kecepatan tersebut, siapa pun kalau sedang dalam keadaan tidak siap maka akan terjadi under of control. “Minimal pukulannya yang bisa menjatuhkan orang. Sama dengan atlit beladiri atau MMA. Sekalipun anggota Brimob, tetapi bila diserang secara tiba-tiba maka akan terjadi under control,” ujarnya.
Proses pencarian secara saintific menunjukan, korban mengalami muntah-muntah, tidak sadarkan diri dan terjadi gangguan di kepala sehingga awalnya keterangan korban berubah-ubah. “Keterangan awalnya, korban mengatakan saat terjadi penyerangan ada Satpam. Padahal setelah dicek ternyata tidak ada Satpam dan terjadi saat korban hendak memarkirkan kendaraanya,” ujarnya.
Saat ini kondisi korban sudah mulai pulih. Kesaksiannya sudah mulai cocok dengan olah TKP. Hasil rekaman CCTV sudah dicek tetapi pelakunya belum ditangkap. Tinggal sepekan lagi, bila pelakunya belum ditangkap maka sketsa wajah pelaku berdasarkan rekaman CCTV akan dipublikasikan. Kapolda juga belum memastikan apakah pelaku memukul korban dengan menggunakan tangan kosong atau menggunakan senjata milik korban. Namun yang pasti hingga saat ini senjata milik korban masih hilang dan tidak diketahui dimana rimbanya.
Seperti diketahui, korban anggota Brimob Polda Bali Brigadir Ida Bagus Suwarna mengalami penganiayaan dan senjatanya dirampas pada tanggal 8 Agustus lalu sekitar pukul 11.20 Wita. Saat itu korban bersama dengan beberapa anggota lainnya sedang menjalankan piket untuk berjaga di Hotel Ayana Jimbaran Bali.
Saat terjadi penganiayaan, korban baru selesai makan siang bersama anggota jaga lainnya. Peristiwa tersebut terjadi begitu cepat sehingga tidak memberi kesempatan kepada korban untuk melakukan perlawanan. Hingga saat ini pelakunya belum berhasil ditemukan dan senjata laras panjang miliki korban hilang bagai ditelan bumi.