Denpasar – Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose meminta kepada para sopir galian C yang masih beroperasi di kawasan rawan bencana (KRB) di Gunung Agung agar hati-hati saat mengangkut pasir galian C. Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang melakukan aktivitas di galian C.
“Itu sudah hari ini juga saya akan perintahkan Kapolres Karangasem untuk melakukan penertibaan karena pembangunan juga harus tetap dilaksanakan tetapi kita kan meninilasir korban. Jadi kalau membahayakan maka akan ditertibkan,” ujarnya di Denpasar, Kamis (19/10).
Menurut Kapolda Bali, Gubernur Bali Made Mangku Pastika juga meminta agar material untuk pembangunan berbagai infrastruktur bisa melakukan aktifitasnya tetapi tetap memperhatikan keselamatan. “Dari bapak gubernur, ini untuk material pembangunan karena pembangunan harus jalan. Tetapi menjaga keselamataan korban juga harus jalan. Nantinya di seputar gunung harus kita jaga. Nanti kita akan cek lagi data untuk dilaporkan sehingga saya bisa menentukan keputusan kalaupun kita harus. Kita pentingkan yang mana pembangunan atau keselamatan korban. Kalau menurut saya keduanya harus bisa jaga. Kita yang meminilasir korban tapi pembangunan di Bali ini jangan sampai berhenti,” ujarnya.
Ia meminta kepada semua pihak harus mengikuti arahan dan semua harus berpikir positif bahwa banyak truk galian C berseliweran itu untuk untuk pembangunan di Bali, terutama untuk kepentingan IMF dan World Bank.
“Semua itu untuk pembangunan. Jadi semua harus berpikir positif. Bila tahu memang itu membahayakan maka saya akan menghentikannya. Saya juga akan mencari alternatif tempat yang lain yang tidak bahaya karena pasir itu untuk pembangunan Bali juga proyek,” jelasnya.
Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan, secara formal Gubernur Bali Made Mangku Pastika tidak pernah mengeluarkan baik berupa surat atau himbauan bahwa truk galian C yang berhubungan dengan pembangunan infrastruktur IMF dan World Bank boleh memasuki KRB.
“Pak Gubernur hanya menjelaskan bahwa pembangunan di Bali harus tetap berjalan seperti biasa karena jangan sampai situasi Gunung Agung yang masih awas menjadi alasan untuk menghentikan berbagai pembangunan yang ada. Kalau soal apakah truk Galian C boleh melewati KRB demi IMF dan World Bank itu tidak benar. Artinya tidak ada permintaan resmi atau himbauan resmi dari Gubernur Bali bahwa truk pengangkut material boleh memasuki KRB. Gubernur tetap meminta agar keselamatan lebih diutamakan,” ujarnya.
Ia menjelaskan jika Gubernur Bali Made Mangku Pastika terus memantau perkembangan Gunung Agung baik melalui peninjauan langsung ke pos pemantau dan juga laporan secara berkala. Dan hasilnya, memang Gunung Agung belum meletus.
“Sepanjang itu tidak membahayakan keselamatan maka pengangkutan pasir bisa dilaksanakan tetapi prioritasnya untuk infrastruktur IMF dan World Bank,” ujarnya.