KARANGASEM – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali nomor urut 2 I Ketut Sudikerta menghadiri simakrama di Desa Subagan, Kabupaten Karangasem, Selasa (15/5/2018). Dalam simakrama tersebut, Sudikerta didampingi oleh Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Karangasem IGA Mas Sumatri, para anggota Fraksi Golkar DPR RI Gede Sumarjaya Linggih, Ketua KRB Karangasem, para relawan Mantra-Kerta dan para tokoh politik seperti mantan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, para petinggi partai politik dari KRB serta tokoh masyarakat lainnya. Sebanyak 500 warga lebih memenuhi Wantilan Banjar Subagan saat mendengarkan pemaparan visi, misi dan program Mantra-Kerta.
Dalam arahannya, IGA Mas Sumatri mengatakan jika dirinya harus meminta izin agar tidak berdinas sebagai bupati karena kedatangan Sudikerta di Karangasem. Bupati wanita kedua di Bali ini mengisahkan jika, jika warga Karangsem dan khususnya warga Desa Subagan akan rugi dan menyesal bila tidak memilih pasangan calon (Paslon) nomor urut 2 yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta).
“Mantra-Kerta adalah pilihan terbaik bagi Bali saat ini bila dibandingkan dengan paslon lainnya. Orang Bali, dan khususnya orang Karangasem jangan sampai melepas Mantra-Kerta dan memilih yang lain. Karena kualitasnya, kinerjanya sudah teruji. Dan ini yang dibutuhkan Karangasem, ini yang dibutuhkan Bali saat ini,” ujarnya.
Ketua Tim KRB Karangasem Nyoman Suyasa mengatakan, Mantra-Kerta memiliki sejumlah prestasi dan rekam jejak yang baik bagi Bali di masa depan, sehingga warga yang tidak memilih Mantra-Kerta sama dengan orang yang menginginkan Bali lebih buruk dari sekarang. “Paslon Mantra-Kerta itu sudah teruji, kinerjanya sudah terbukti. Jangan sampai kita tidak memilih Mantra-Kerta,” ujarnya.
Pasangan Mantra-Kerta bersih dari dugaan korupsi. Rai Mantra misalnya, sering diundang ke KPK sebagai pembicara, memberikan kesaksian tentang penyelenggaraan pemerintah yang bersih dari korupsi. Sementara ada calon lain juga datang ke KPK tetapi diperiksa sebagai saksi dan seterusnya. Dalam hal penyelenggaran pemerintah, Rai Mantra sudah memiliki prestasi berkelas secara nasional dan internasional. Sementara yang lainnya belum teruji.
Hal yang sama juga berlaku untuk I Ketut Sudikerta. Politisi asal Kuta Selatan ini sangat berpengalaman dalam bidang birokrasi. Ketua DPD Golkar Bali ini pernah duduk di DPRD Bali, kemudian menjadi Wakil Bupati Badung dua periode, dan akhirnya menjadi wakil gubernur saat ini. Dalam Pilgub Bali 2018 ini, Sudikerta juga dipercayakan menjadi Cawagub mendampingi Rai Mantra. “Ada sejumlah prestasi pembangunan yang diraihnya. Baik di Badung selama dua periode maupun di Bali,” ujarnya.
Sementara Sudikerta saat tampil langsung memaparkan visi misi serta program kerjanya kepada masyarakat Desa Subagan. Ia menjelaskan, untuk melestarikan adat budaya di Bali, desa pekraman akan diberikan bantuan Rp 500juta per tahun. Sudikerta yakin jika dirinya bisa memberikan dana tersebut dengan peningkatan pendapatan provinsi dan cara mengelola aset pemerintah dengan baik. “Sekarang banyak aset seperti tanah milik Pemprov Bali yang tidak dikelola dengan optimal, yang sebenarnya akan mendatangkan banyak uang,” ujarnya.
Sudikerta menyatakan sikap politik tentang bantuan dana Rp500 juta per tahun ke desa pekraman. Tujuannya akan melestarikan adat dan budaya Bali. Ini adalah bagian dari pelaksanaan program-program Nawacandra dan juga program pro rakyatnya. Sikap politik lainnya adalah menolak Reklamasi Teluk Benoa dan memberikan solusi bahwa reklamasi itu bisa dilaksanaan di utara, barat, atau timur Bali.