BeritaDewata.com, Denpasar – Pulau Bali saat ini mengalami pemadaman 3 sampai 6 jam ke depan. Hal ini disampaikan General Manajer PT PLN Bali Nyoman Suwarjoni saat dikonfirmasi Rabu (5/9) mengatakan, pemadaman terjadi karena sub sistem Paiton yang memasok listrik via kabel bawah laut mengalami gangguan. Akibatnya, semua unit Paiton terganggu, maka Bali semuanya terganggu.
“Kami belum mendapatkan penjelasan secara rinci, mengapa sistem unit Bali dari Paiton Blackout semua. Oleh karena pasokan terbesar listrik Bali berasal dari Jawa maka bila sistem mati, maka matilah semua listrik di Bali saat ini. Untuk normalisasinya, butuh 3 sampai 6 jam ke depan secara bertahap di seluruh wilayah Bali,” ujarnya.
Menurutnya, sekalipun Bali memiliki beberapa pembangkit, namun bila pasokan terbesar mengalami blackout maka semua sistem akan terganggu karena jaringan listrik Bali saat ini sudah terkoneksi semuanya. Saat ini petugas sedang menghidupkan semua pembangkit yang ada di Bali mulai dari PLTU Celukanbawang, Pemaron, dan beberapa pembangkit lainnya.
Namun sekalipun sudah dihidupkan semua, tetapi untuk normalisasi semua tegangan butuh waktu yang cukup lama. “Jadi antara 3 sampai 6 jam ke depan, bila pasokan dari Paiton belum pulih,” ujarnya.
Saat ini pihaknya sudah menghidupkan seluruh pembangkit yang ada di Bali mulai dari Celukanbawang, Pemaron, Pesanggaran dan beberapa pembangkit kecil lainnya. Semua pembangkit ini akan menormalkan lisitrik yang ada di wilayah terdekat dan baru kemudian mencover seluruh Bali. “Itulah sebabnya, seluruh Bali akan normal antara 3 sampai 6 jam ke depan,” ujarnya.
Dalam kondisi normal, pasokan listrik di Bali tersedia 1300 MW. Beban puncak mulai pukul 18.00 Wita sampai pukul 22.00 Wita lebih dari 830 MW seluruh Bali. Namun untuk ketergantungan dengan jaringan listrik di Jawa, maka bila terjadi gangguan, pembangkit listrik di Bali tidak mampu normal dalam waktu singkat.
