Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Bali Kembali Bertambah, Dominan dari PMI

Sekretaris daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra

DENPASAR, Berita Dewata – Sekretaris daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra yang juga bertindak selaku ketua Harian

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kembali menyampaikan perkembangan Penanganan Virus Disease Corona (Covid-19) di Provinsi Bali pada Selasa (28/4) petang.

Jumlah kumulatif pasien positif 215 orang. (Bertambah 22 orang WNI, terdiri dari 9 PMI/imported case dan 13 Transmisi Lokal). Jumlah pertambahan kasus positif hari ini tercatat cukup tinggi dan tidak pernah terjadi sebelumnya jumlah sebesar ini di Bali.

Jumlah pasien yang telah sembuh sejumlah 88 orang. (bertambah 7 orang WNI, terdiri dari 5 orang PMI dan 2 orang Non PMI). Jumlah pasien yang meninggal tetap empat orang (2 WNA, 2 WNI) L. Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 123 orang yang berada di 11 rumah sakit rujukan dan dikarantina di Bapelkesmas.

“Sebagian besar pasien ini dilaporkan dalam kondisi fisik yang baik/sehat, hanya saja harus melakukan prosedur isolasi dan harus kembali diperiksa SWAB-nya untuk selanjutnya bisa dinyatakan sembuh. Mari kita doakan bersama, agar semuanya bisa sembuh dalam waktu yang secepatnya,” ujar Dewa Indra.

“Keseluruhan jumlah kasus positif ini dapat saya rinci WNA sebanyak 8 orang, WNI sebanyak 207 orang. 207 orang WNI ini bisa dirinci lagi, 133 orang positif karena imported case (mayoritas pekerja migran Indonesia), 20 orang positif berasal dari daerah terjangkit, sedangkan 54 orang merupakan transmisi lokal,” jelasnya.

Menurut persentasenya, ketiga kategori ini adalah 65,58 % imported case, 9,30 % dari daerah terjangkit dan transmisi lokal 25,11 %. Artinya sebagian besar kasus positif masih berupa imported case. Sedangkan kasus transmisi lokal yang secara persentase berada di posisi kedua harus menjadi perhatian kita bersama.

Pertambahan kasus transmisi lokal hari ini (Selasa, 28/4) sejumlah 22 orang, 13 diantaranya transmisi lokal. Dari 13 orang ini saya laporkan, sejumlah 8 orang berasal dari satu banjar di Bangli dan 4 orang juga berasal dari satu lingkungan di Karangasem.

Penyebab utama kasus transmisi lokal baru ini adalah meereka mendapatkan penularan karena kontak dengan orang yang positif terlebih dahulu yakni PMI yang pulang dan melakukan karantina mandiri di rumah. Menurut laporan, PMI tersebut tidak menunjukkan gejala.

“Karena jumlahnya yang besar, dan berada dalam satu banjar, satu lingkungan maka saya langsung berkoordinasi dengan Bupati Bangli dan Bupati Karangasem. Saya langsung meminta untuk menjaga dengan baik, agar tidak ada lagi transmisi lokal di lokasi tersebut.” Tutupnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here