DENPASAR, BeritaDewata – Sosialisasi tentang rencana penutupan penerbangan dari dan ke Cina yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia berhasil disosialisasikan oleh stakeholder pariwisata Bali ke ribuan turis Cina yang ada di Bali. Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made indera mengatakan, Bali sangat responsive terkait dengan kebijakan pemerintah tersebut.
“Begitu ada kebijakan pemerintah untuk menutup seluruh penerbangan, kami langsung bergerak cepat dengan cara mengumpulkan seluruh stakeholder pariwisata di Bali. Tujuannya agar para asosiasi tersebut segera menyampaikan kebijakan pemerintah tutup penerbangan dengan pertimbangan. Dan hasilnya hari ini banyak turis Cina yang respon. Mereka memahami kondisi ini,” ujar Sekda di Denpasar, Selasa (4/2).
Dewa Indera mengaku, saat ini ada ratusan turis Cina yang sudah konfirmasi. Namun ia mengingatkan bahwa kebijakan ini bukan berarti menyuruh orang Cina segera meninggalkan Bali. “Kita hanya memberitahu soal kebijakan penutupan penerbangan dengan alasannya. Tidak ada sama sekali permintaan agar orang Cina segera meninggalkan Bali,” ujarnya.
Menurutnya, WN Cina bisa memperpanjang tinggal di Bali sejauh semua regulasi Keimigrasian terpenuhi. Bahkan, Imigrasi akan memberi kesempatan seluas luasnya kepada WN Cina dengan segala kemudahan yang bisa ddapat bila ingin memperpanjang izin tinggal di Bali. “Kami selalu hati-hati menyampaikan hal ini. Kami tidak pernah mengatakan bahwa WN Cina segera meninggalkan Bali karena penerbangan ditutup,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa mengatakan, hingga pukul 12.00 Wita sudah banyak yang konfirmasi. Jumlahnya sudah 178 orang. Jumlah ini akan terus bertambah setiap menitnya. Petugas saat ini sudah standby di lapangan untuk mengumpulkan data.
“Umumnya mereka bertanya soal penerbangan. Seperti apakah bisa kami pulang tanggal 5, tanggal 8 tetapi tidak ke Cina karena sudah ada agenda ke Malaysia, ke Australian dan sebagainya. Lalu mereka juga bertanya apakah setelah tanggal 5 kami masih bisa ke beberapa destinasi di Indonesia seperti Manado, Labuanbajo dan sebagainya. Intinya kita menjelaskan penerbangan ke Cina tutup tanggak 5 Februari,” ujarnya.
Menurut Astawa, kebanyakan dari WN Cina tersebut mengubah rutenya. Jika yang sebelumnya terbang dari Denpasar-Cina namun mereka mengubah rutenya ke beberapa negara lainnya yang masih memiliki akses penerbangan dengan Ngurah Rai Denpasar. Hingga saat ini belum ada permohonan refound tiket. Sebab kebanyakan dari mereka yang open tiket.