Jelang Buka Penerbangan Langsung, Jokowi Ingatkan Bali Jangan Lengah Soal Covid19

DENPASAR, BERITADEWATA – Presiden Jokowi berkesempatan memberikan arahan kepada seluruh Forkompinda Bali baik secara offline maupun daring saat berkunjung ke Bali, Jumat (8/10/2021) di Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali Renon Denpasar. Dalam arahan tersebut, berkali-kali Jokowi mengingatkan agar Bali tidak boleh lengah dalam penanganan Covid19.

“Untuk memutuskan Bali ini dibuka atau tidak, kita harus rapat bolak-balik dan beberapa kali batal. Hingga pada awal Oktober kemarin, kita memutuskan Bali dibuka setelah mendengar langsung data yang ada di lapangan bahwa kasus di Bali sudah landai. Dengan banyak pertimbangan akhirnya kita putuskan untuk buka tanggal 14 Oktober nanti. Jangan sampai ini tunda lagi,” ujar Jokowi dengan suara tegas.

Mantan Walikota Solo itu dalam arahannya berkali kali menyebut jika Bali jangan lengah. Bali perlu belajar dari pengalaman banyak negara di dunia dimana kasusnya sudah menurun namun akhirnya naik lagi secara drastis.

Inilah situasi sulit yang dialami banyak negara saat ini dimana kesehatan merosot, ekonomi mati. Di Indonesia pun pernah mengalami hal yang sama. Sejak ditemukan pada 2 Maret 2020, kasus Indonesia memang naik sampai 12.800 kasus positif perhari secara nasional namun akhirnya turun total.

Pada tahun 2021, pasca mudik dan masuknya varian delta, kasus harian di Indonesia melonjak hingga 56.700 kasus positif perhari.

“Saat itu para epidemiolog mengatakan kepada saya, jika tidak segera ditangani dengan benar maka bulan depannya naik 80 ribu kasus perhari, berikutnya naik 160 ribu perhari dan berikutnya naik menjadi 400 ribu perhari. Saat itu RS di Jawa penuh, sampai di lorong dan halaman. Wisma Atlit juga penuh, ambulance berjejer. Akhirnya kita kerahkan seluruh sumber daya yang ada, TNI dan Polri kita kerahkan untuk membantu Pemda di seluruh Indonesia. Hasilnya sungguh luar biasa. Awal Oktober kasus turun drastis,” ujarnya.

Bagaimana dengan Bali? Menurut Jokowi, sekalipun kasus sudah landai Bali tidak boleh lengah. Dari data yang ada, penurunan kasus di Bali cukup drastis dan bahkan sekarang tinggal 60 kasus perhari. Gubernur Bali melaporkan vaksinasi di Bali dua dosis sudah mencapai 73% untuk yang ber-KTP Bali.

Bila digabung dengan KTP luar Bali sudah mencapai 83%. Sekalipun sudah diatas 70% namun Bali tidak boleh lengah. Tracing harus lebih ditingkatkan lagi. Beberapa kabupaten di Bali dari data yang ada menunjukkan tracing masih sangat lemah karena kasusnya sudah melandai.

Selain tracing, Bali harus memperkuat vaksinasi. Vaksinasi di Bali harus lebih masif. Di beberapa negara yang vaksinnya sudah masif, kasus baru meningkat tetapi angka kematian sangat rendah. Jadi vaksin bisa sangat ampuh memperkecil risiko kematian.

Selain vaksin, Prokes harus diperketat dengan sangat tegas yakni menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan. Dari data yang ada, penurunan kasus di Bali sangat luar biasa. Januari sampai April kasus positif mencapai rata-rata 500 kasus perhari. Juli, Juli, sampai awal Agustus naik sampai 1900 kasus perhari.

Namun September dan sampai Oktober tinggal 60 kasus perhari rata-rata. Turun hingga 95%. Ini sangat drastis. “Tapi saya ingatkan sekali lagi, jangan sampai lengah. Situasi belum aman,” ujarnya.

Menurut Jokowi, demi Bali maka pemerintah memutuskan untuk buka tanggal 14 Oktober 2021. Ini harus dilakukan karena ekonomi Bali yang ditopang pariwisata sangat memprihatinkan. Wisatawan mancanegara minus 97%. Wisatawan Nusantara minus 27%. Tingkat hunian hotel mati total.

“Saya minta tanggal 14 Oktober ini harus cek betul. Kita harus tunjukan kepada dunia bahwa kita mampu mengatasi Covid19 dengan baik,” ujarnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here