Jatiluwih Rayakan HUT Ketiga Sebagai Daya Tarik Wisata

Beritadewata.com, Tabanan – Gebyar parade seni dan budaya desa wisata Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, disambut meriah oleh para warga lokal dan ratusan wisatawan asing untuk menyasikan untuk perayaan HUT yang ke 3 Daya Tarik Wisata(DTW) Jatiluwih ini.

‪Gebyar parede seni dan budaya Jatiluwih menggelar aneka tarian-tarian lokal Bali seperti tarian Cendrawasi hinga tarian topeng sekaligus mengundang musisi jazz ternama  Ito Kurdi&Friends dan band asli bali yang namanya sudah mendunia seperti Balawan  Etnic Fashion Band, ada Rio Sidik Trumpeter dan musisi terkemuka lainnya. Selain itu ada penyerahan bantuan, penanaman bibit bunga hingga membersihkan sampah plastik di kawasan tersebut. Parade seni budaya ini dihadiri oleh Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.

Menurut Sanjaya, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi DTW Jatiluwih. Ia sangat mengapresiasi adanya parade seni dan budaya di Jatiluwih hingga menjadi daya tarik ratusan wisatawan asing untuk berkunjung ke desa wisata Jatiluwih ini. “Saya sangat mengapresiasi sekali adanya parade Jatiluwih ini dan ini adalah sebuah prestasi. Tentunya kita harus terus belajar untuk terus mengembangkan daya tarik wisata di Jatiluwih ini dengan cara yang alamiah, seperti mengembangkan berkesenian masyarakat disini dari mulai musik tradisional, tarian khas dan menyanyi hingga semua masyarakat lokal sendiri yang menikmatinya dengan pemasukan dari kunjungan wisatawan,” ucapnya Senin (13/2).

Sementara Manajer Daya Tarik Wisata(DTW) Jatiluwih I Nengah Sutirtayasa menjelaskan, semenjak Desa wisata Jatiluwih diresmikan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada tahun 2012, telah terjadi peningkatan kunjungan ke Jatiluwih. Karena panorama indah sawah yang luas dan subaknya yang khusus mengatur sistem pengairan sawah tradisional yang digunakan masyarakat untuk bercocok tanam telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

‪”Wisatan asing yang berkujung ke Jatiluwih sangat pesat sekali. Setiap hari bisa mencapai 400 wisatawan asing yang didominasi oleh negara Eropa, dan pemasukan pertahun sekitar Rp5 miliar, dan dari tahun ke tahun  kunjungan wisatawan terus meningkat,” ucapnya.

‪Terkait pengembangan DTW Jatiluwih, menurut Sutirtayasa, agar tetap alami dan memikat wisatawan dan tidak tergerus pembangunan dan dapat menguntungkan masyarakat lokal khususnya untuk para petani yang memiliki sawah. Sutirtayasa menyampaikan bahwa pihaknya selaku manajemen DTW telah berkomitmen dengan pihak Desa Adat dan Pemerintah daerah untuk membentuk pengelolahan destiinasi untuk pengembangan wisata Jatiluwih agar mengutungkan masyarakat lokal.

“Hal pertama kita membatasi pembangunan di Jatiluwih untuk menjaga alam dan panorama disini aga tetap alami. Selain itu kita juga mengembangkan wisata disini seperti tracking, stalking dan nuansa pendidikan pertanian, selain itu juga menggali potensi di bidang seni dan budaya di tengah-tengah masyarakat lokal,” imbuhnya.

‪Lebih jauh lagi untuk kesejahteraan masyarakat lokal khususnya para petani di Jatiluwih menurut Surtirtayasa pihaknya sudah melaksanakan semenjak tahun 2014 dan sudah berkomitmen untuk pemasukan pengasilan pertahun dari wisata Jatiluwih untuk diberikan pada pertanian.

“Pertahun sekitar Rp. 350 juta untuk sumbangan pengembangan Subak persatu kelompok, dan biasanya para petani di sini setiap tahun melakukan upacara yadnya mereka iuaran untuk melakukan upacara itu namun pada tahun 2014 para petani sudah bebas karena ada subsidi Rp. 100 juta pertahun untuk upacara. Selain itu juga ada subsidi buat kesehatan dan bagi petani yang kurang mampu,”pungkasnya.

‪Sementara Manager Gong jatiluwih Restaurant, salah satu sponsor acara Agus P Wardhana yang akrab disapa Wayang, sangat senang sekali bisa ikut andil dalam perayaan Hut Jatiluwih ini. Ia berharap kedepan Jatiluwih bisa semakin berkembang dan menjadi kunjungan favorit di Bali.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here