DENPASAR – Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), program kemitraan pendidikan pemerintah Australia dan Indonesia, menyelenggarakan seminar pendidikan “Partnership for Learning” selama tiga hari di Bali. Seminar yang Jiselenggarakan dalam semangat memperingati bulan Pendidikan Nasional ini dihadiri oleh lebih dari 200 praktis pendidikan, LSM, dan pemangku kepentingan pemerintah dari berbagai provinsi.
Berbagai inovator dalam dunia pendidikan pun hadir untuk menyajikan pengalaman dan pendekatan mereka yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa jenjang pendidikan dasar terutama dalam hal keterampilan literasi dan numerasi.
Hadir sebagai pembicara utama adalah Pratham Education Foundation salah satu organisasi non-pemerintah terbesar di India, yang dikenal dengan pendekatan Teaching at the Right-Level (TaRL) yang telah digunakan untuk membantu meningkatkan hasil belajar anak-anak usia sekolah dasar. Pada seminar ini, Pratham akan berbagi pengetahuan tentang alat dan strategi yang dapat diadaptasi dan disesuaikan dengan konteks pendidikan di Indonesia.
Selain Pratham, hadir pula para pembicara lainnya yang merupakan inovator dalam dunia pendidikan, seperti Indonesia Mengajar, Tanoto Foundation, organisasi Australia i2i, The Asia Foundation, Room to Read, Taman Bacaan Pelangi, IniBudi, Save the Children Indonesia, Yayasan Sulinama, serta organisasi pendidikan yang berbasis di Bali yaitu Yayasan Literasi Anak Indonesia dan Green School Bali.
Seminar ini menyoroti pentingnya kerjasama antar pemangku kepentingan pendidikan demi untuk memberikan dampak besar yang berkelanjutan-baik itu pemangku kepentingan dari pihak pemerintah, masyarakat, ataupun dari sektor swasta. Hal ini dimaksudkan sebagai suatu gerakan atau koalisi dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Head of Program Management, Pratham Education Foundation, Devyani Pershad mengatakan, Di seluruh dunia, langkah mengagumkan telah ditempuh oleh berbagai negara untuk memastikan adanya kesempatan bersekolah bagi semua anak, dan sekarang merupakan waktu yang tepat untuk fokus pada kesempatan belajar bagi semua anak. Selama lebih dari 20 tahun, Pratham telah berupaya untuk bekerja dengan sistem pendidikan di India untuk mencari solusi inovatif yang pelaksanaannya dapat diperluas, dan tentunya berbiaya rendah, dalam rangka meningkatkan pembelajaran anak-anak di seluruh negeri.
” Kemitraan dengan pemerintah telah memungkinkan program-program yang efektif dapat dilaksanakan pada skala yang lebih luas, pembelajaran yang dipetik pun tidak hanya berlaku dalam konteks India, tetapi untuk di seluruh dunia. Kami terus berinovasi dan melakukan uji coba dan tujuan kami adalah untuk berbagi apa yang telah kami pelajari, dan sebaliknya memperoleh pengalaman dari konteks Indonesia, demi mencapai tujuan yang sama yaitu kesempatan belajar bagi semua anak.” ujarnya Senin (07/05).
Pemateri lainnya, termasuk Tanoto Foundation dan Indonesia Mengajar, sangat mendukung upaya berbagi temuan tentang apa yang berhasil dan tidak berhasil dalam meningkatkan mutu pendidikan.
“Tanoto Foundation yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto fokus pada peningkatan mutu pendidikan. Kegiatan kami antara lain pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru dan kepemimpinan kepala sekolah. Melalui seminar ini, Tanoto Foundation ingin berbagi pengalaman dengan lembaga internasional dalam merancang konsep pendidikan yang inovatif. Tanoto Foundation juga membuka peluang kolaborasi lembaga-lembaga lain dalam mengembangkan praktik-praktik pembelajaran terbaik untuk diterapkan di Indonesia,” kata Ketua Pengurus Tanoto Foundation, Sihol Aritonang.
Managing Director of Indonesia Mengajar, Haiva Muzdaliva, mengatakan, selama 8 tahun donesia Mengajar bekerja di daerah, kami bersama-sama menyaksikan tumbuhnya berbagai gerakan dan inisiatif masyarakat yang tercipta dari gotong royong berbagai pihak. Beberapa darinya temasuk Gerakan Desa Cerdas Halmahera selatan, Tulang Bawang Barat Cerdas, Gerakan Tanimbar Mengajar, dan masih banyak lagi lainnya.
” Hal ini menjadi salah satu bukti bertumbuhnya kesadaran masyarakat akan pendidikan di daerah. Maka jelas bahwa semangat kolektif segala pihak untuk bekerja sama, telah menjadi salah satu kunci sukses dan solusi bagi pendidikan di Indonesia,” ujarnya.
Kepala Bidang Pembelajaran, Puskurbuk, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Suprananto. M.Ed, menjelaskan bahwa tantangan saat ini bukan seberapa banyak siswa yang bersekolah, tetapi seberapa kompeten mereka agar mampu berperan penting dan unggul dalam pergaulan global, dan inovasi merupakan elemen penting untuk mewujudkan hal ini.
Second Secretary, Kedutaan Besar Australia di Jakarta , Benita Chudleigh mengatakan “Kami percaya bahwa pendidikan yang berkualitas sangat penting bagi Indonesia, karena hal ini berkontribusi langsung terhadap pembangunan sumber daya manusia serta angkatan kerja yang sehat dan produktif. Kemitraan pendidikan dapat menjadi salah satu cara strategis untuk mencapai suatu tujuan bersama, dan kami berharap Seminar Kemitraan untuk Pembelajaran ini dapat menjadi langkah untuk mewujudkannya.”
INOVASI bertujuan untuk memahami cara-cara untuk meningkatkan hasil pembelajaran literasi dan numerasi siswa di jenjang pendidikan dasar – baik itu yang terbukti berhasil, maupun yang tidak. Program kemitraan ini pun akan membagikan temuan dan pembelajaran yang dipetik secara luas agar sebanyak mungkin pemangku kepentingan pendidikan dapat memanfaatkannya guna meningkatkan kebijakan dan praktik mereka sendiri.
Sebagai bagian dari berbagai kegiatan di Bulan Pendidikan Nasional, INOVASI juga akan meluncurkan komunitas online bagi guru-guru dan tenaga kependidikan di Indonesia. Komunitas online ini akan difasilitasi bersama dengan mitra-mitra pendidikan utama The Asia Foundation, Taman Bacaan Pelangi dan Pustekkom Kemendikbud.
Inisiatif ini bertujuan untuk membangun komunitas online untuk dapat berbagi pengetahuan seputar pembelajaran, praktik di kelas, dan berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia di Indonesia.