
JAKARTA, BERITA DEWATA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat/IOH) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo Group) resmi meluncurkan model terbaru Sahabat-AI, sebuah Large Language Model (LLM) open-source berkapasitas 70 miliar parameter dengan kemampuan chat multibahasa. Peluncuran ini menandai kemajuan penting dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) lokal serta memperkuat upaya menuju kedaulatan digital nasional.
Model terbaru Sahabat-AI kini hadir dengan akurasi yang ditingkatkan dan dukungan bahasa yang lebih luas. Layanan chat yang dikembangkan dari model ini dapat diakses melalui situs sahabat-ai.com serta aplikasi GoPay dalam menu “Layanan Favorit Warga”. Teknologi ini memungkinkan pengguna berinteraksi secara alami dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia dan sejumlah bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, Bali, dan Batak.
Direktur Utama GoTo Group, Patrick Walujo, menyebut bahwa peluncuran ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
“Sahabat-AI dirancang untuk mencerminkan keragaman Indonesia dan mendukung visi pemerintah terhadap kedaulatan digital. Dengan kemampuan multibahasa dan akurasi yang tinggi, model ini dapat memperkuat ekosistem AI di Indonesia,” ujar Patrick.
Ia menambahkan bahwa integrasi Sahabat-AI ke dalam platform GoPay akan memperluas jangkauan manfaat bagi pengguna, mulai dari menurunkan biaya layanan hingga meningkatkan kualitas interaksi pelanggan.
Sementara itu, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, menegaskan bahwa pengembangan Sahabat-AI dilakukan sepenuhnya di dalam negeri, dengan infrastruktur lokal bernama GPU Merdeka.
“Kami bangga dapat menghadirkan platform AI yang dibangun di Indonesia, untuk Indonesia. Sahabat-AI adalah hasil kolaborasi lintas sektor yang menjadikan teknologi sebagai alat pemberdayaan rakyat,” kata Vikram.
Model ini dikembangkan melalui Lintasarta AI Factory, fasilitas komputasi milik Indosat, yang menjadi pusat pengolahan data dan pelatihan model secara lokal. Seluruh infrastruktur dioperasikan di dalam negeri untuk memastikan keamanan data dan kepatuhan terhadap regulasi nasional.
Kolaborasi Nasional
Pengembangan Sahabat-AI melibatkan kolaborasi berbagai pihak, termasuk universitas terkemuka seperti Universitas Indonesia, ITB, IPB, UGM, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Udayana, serta media nasional seperti Kompas Group, Republika, Tempo, dan Hukumonline. Kolaborasi ini bertujuan memastikan relevansi budaya dan konteks lokal dalam pengembangan AI.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, turut menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini.
“Kedaulatan data adalah bagian penting dari kemerdekaan nasional di era digital. Saya mendukung penuh langkah GoTo dan Indosat dalam menghadirkan AI yang memahami dan melayani keberagaman Indonesia,” kata Luhut.
Dorong Talenta AI Nasional
Sebagai bagian dari pengembangan ekosistem AI, Sahabat-AI juga menjadi wadah pengembangan talenta melalui program magang bagi mahasiswa. Dalam program ini, mahasiswa dilibatkan langsung dalam proses pelatihan dan pengembangan model.
Salah satu peserta magang, Komang Ayu dari Universitas Udayana, mengatakan bahwa pengalaman tersebut memberikan pemahaman praktis mengenai pengembangan LLM.
“Saya belajar langsung bagaimana data dikumpulkan, diproses, dan digunakan untuk melatih model AI. Ini pengalaman yang sangat berharga,” ujarnya.
Akses Terbuka untuk Pengembang
Sejak awal diperkenalkan dengan kapasitas 8 dan 9 miliar parameter, Sahabat-AI telah diunduh lebih dari 35.000 kali melalui platform Hugging Face. Kini, model 70 miliar parameter ini juga dapat diakses secara gratis oleh para pengembang melalui situs resmi Sahabat-AI dan Hugging Face.
Langkah ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi lebih luas dalam pengembangan aplikasi AI yang sesuai dengan kebutuhan lokal, dari sektor pendidikan, layanan publik, hingga perusahaan rintisan.