BeritaDewata.com, Badung – Guna mendukung pengelolaan perikanan yang transparan, Kementerian Kelautan dan perikanan (KKP) bekerja sama dengan Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan ikan secara ilegal (Satgas 115) dan the Humbold-Viadrina Governonce platfrom untuk menyelenggarakan the 2nd international FiTI di Padma Resort Legian Bali, Kamis (27/04/2017).
Pada acara bertema “Launching a New Ero of Transporency in Fisheries” yang dihadiri sekitar 350 tamu dari dalam dan luar negeri ini, KKP menyatakan sikap bahwa Indonesia siap menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan perikanan yang transparan.
Indonesia menekankan bahwa pengelolaan perikanan secara transparan didasarkan pada tiga pitar yaitu kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan, melalui penerapan good governance dan komitmen yang kuat
Indonesia selama ini telah mendapat predikat sebagai negara yang mendorong transparansi dalam pengelolaan perikanan secara berkelanjutan, melalui pelaksanaan list of license holder, perizinan kapal, data tangkapan, angka ekspor dan impor produk perikanan. perhitungan tarif, hingga regulasi pemerintah. Ditambah pula, indonesia menuju open government, yang semangatnya adalah disclosure, dan tentunya telah menerapkan keterbukaan sebagaimana telah diatur oleh Undang undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP).
KKP di bawah kepemimpinan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, telah diakui sebagai champion pemberantasan illegal, unreported and Unregulated Fishing (IUUF), yang didukung oleh ketegasan, kepemimpinan, dan konsistensi beliau dalam menindak pelaku lUU fishing. Hal ini tentunya telah menuai perhatian dan pujian dari negara-negara lain.
Sebelumnya, keterbukaan industri Indonesia juga sudah dikenal melalui kiprahnya pada Extroctive selanjutnya adalah menegaskan kepemimpinan Industry Transparency Initiative (EITI). Langkah selanjutnya adalah menegaskan kepemimpinan Indonesia tersebut melalui komitmen transparansi pengelolaan perikanan dalam rangka perbaikan tata kelola perikanan nasional.
Pelaksanaan konferensi FiTI ke-2 di Bali ini bertujuan untuk mensosalisasikan Global FiTI standard. meresmikan the International Board of FiTI, dan berbagi pengalaman dalam pengeloaan perikanan secara berkelanjutan dengan FiT Pilot Countries, serta. menerima komitmen baru mengenai transparansi perikanan dari negara-negara lain.
Dalam rangka mewujudkan pengelolaan perikanan berkelanjutan secara global melalui penerapan prinsip paransi, pemerintah Indonesia melalui penyelenggaraan the 2 internotional FiTI Conference berupaya mendorong negara lain untuk juga berkomitmen dalam transparansi pengelolaan perikanan mereka.