KEPULAUAN SOLOMON, BERITA DEWATA – Industri TIK kawasan Pasifik tengah memasuki babak baru! Kota Honiara menjadi tuan rumah perhelatan akbar PITA Annual Business Forum & Expo 2025, konferensi teknologi terbesar di kawasan yang digelar sejak 28 April hingga 2 Mei.
Ratusan peserta dari operator telekomunikasi, regulator pemerintah, vendor teknologi, dan media menghadiri forum yang menjadi ajang utama diskusi arah masa depan konektivitas dan digitalisasi di wilayah kepulauan tersebut.
Salah satu momen penting datang dari pidato Denny Deng, President of Carrier Business Group Huawei Asia Pasifik. Ia mengangkat tema “Memperkuat Kedaulatan dan Konektivitas Digital melalui Inovasi TIK Berkelanjutan”, yang menyoroti peran strategis teknologi dalam mendorong ekonomi digital di negara-negara kepulauan Pasifik.

Denny menyampaikan bahwa operator telekomunikasi memiliki tiga kontribusi utama bagi wilayah ini:
- Connection Value – Konektivitas menyeluruh antar masyarakat, rumah, dan IoT.
- Industry Value – TIK sebagai penggerak ekonomi digital dan kolaborasi industri.
- Era Value – Pemanfaatan AI untuk menjawab tantangan geografis dan sosial-ekonomi.
“Kita berada di titik balik penting. Konektivitas adalah fondasi, tetapi AI adalah mesin penggerak transformasi berikutnya,” kata Denny Deng. Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus berkolaborasi memperkuat infrastruktur digital yang berkelanjutan.
Selain memperluas jaringan 4G, Huawei mendorong akselerasi penggunaan AI di berbagai sektor: pendidikan, layanan kesehatan, pemerintahan, hingga hiburan. Denny menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur agar kawasan Pasifik bisa bersaing di peta ekonomi digital global.
“Pasifik punya potensi luar biasa. Dengan dukungan teknologi, kita bisa menutup kesenjangan digital dan mendorong pertumbuhan inklusif,” ujarnya.
Antusiasme peserta terasa di seluruh sesi forum. Salah satunya datang dari Lino Tavita, Direktur Teknologi Telekomunikasi Vanuatu:
“PITA 2025 sangat relevan bagi kami. Kami butuh solusi konkret untuk menjangkau desa-desa terpencil, dan pendekatan Huawei memberi harapan baru,” ujarnya.
Sementara itu, Maria Leota, perwakilan Kementerian Komunikasi Samoa, menyoroti pentingnya peran swasta:
“Kami butuh lebih banyak dukungan teknologi dari pihak seperti Huawei. Konektivitas bukan sekadar infrastruktur, tapi tentang masa depan anak-anak kami,” katanya.
Sebagai pemimpin global di sektor TIK, Huawei terus meningkatkan investasi R&D dan memperkenalkan solusi ramah lingkungan yang hemat energi. Keberlanjutan menjadi kunci strategi jangka panjang perusahaan di kawasan Pasifik.
“Di Pasifik, Untuk Pasifik. Bersama, kita bukan hanya terkoneksi – kita juga tumbuh dan memimpin era digital,” tutup Denny Deng penuh optimisme.