Buleleng – Ratusan Bendera Partai Golkar berkibar menghiasi sepanjang jalan Provinsi tepatnya di jalan Mayor Metra, Kelurahan Liligundi Singaraja, Bali yang dipasang oleh simpatisan partai berlambang Pohon Beringin pada Jumat (1/3).
Sayang ratusan Bendera berlambang pohon Beringin yang terikat dipohon perindang itu dilaporkan kebawaslu Kabupaten Buleleng oleh seseorang, pasalnya bendera tersebut dinilai mengganggu kenyamanan masyarakat berlalu lintas. Atas Laporan itu Bawaslu Kabupaten Buleleng dalam hal ini Putu Sugi Ardana kemudian langsung menghubungi Anggota DPRD I Bali , IGK Kresna Budi pada Sabtu (2/3) yang mana beliau merupakan petinggi partai Golkar juga Leader yang harus mengikuti perintah partai.
Saat dikonfirmasi terkait pemasangan atribut partai Golkar yang dilakukan oleh para simpatisan Golkar di jalan Mayor Metra Kelurahan Liligundi tersebut dan beliau sempat dihubungi oleh Bawaslu Kabupaten Buleleng Putu Sugi Ardana.
“ Saya menghormati kinerja dari pada Bawaslu Buleleng, baik tidaknya Pemilu ini berlangsung tergantung dari pengawasan dilapangan, apa bila ada ketidak adilan sampai ada keributan ya jelas pemicunya ada di pengawasan dan kebetulan hari ini saya mengalami sampai di hubungi Bawaslu Buleleng . Saya melihat banyak sekali bendera partai lain melanggar aturan dan terpasang dimana-mana malah di biarkan berminggu-minggu. Kalau mau serentak turunkan ayo serentak saya siap kenapa tidak kalau itu pelanggaran” papar IGK Kresna Budi.
Sebagai petinggi partai Golkar dan juga leader yang harus mengikuti perintah partai , dirinya juga menambahkan dengan tegas,
“ Kalau kami tidak pasang bendera nanti dikira kami tidak bekerja oleh partai. Kami merasa keberatan jika penurunan atribut partai itu terjadi disini jelas Bawaslu dan satpol pp akan besitegang dengan simpatisan Partai kami , sedangkan partai lain yang lebih memasang duluan diluar sana di biarkan. Mana keadilan itu, apa pengawas sudah bekerja maksimal , jangan dong tebang pilih menjalankan keadilan hak kami dimana” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan , bahwasanya atas himbauan Bawaslu ini adalah ujian untuk Bawaslu sebagai penegak keadilan ,
“ Adil tidak kalau tidak berarti pelajaran bersama disaat pengawasnya tidak adil maka keributan akan terjadi. Karena keributan itu terjadi disebabkan ketidak adilan dan yang pertama di tangkap adalah Bawaslu sejauh mana pengawasanya selama ini. Tadi sudah jelas saya katakan kepada Bawaslu pak Sugik kalau ditempat lain masih ada pemasangan atribut partai sampai seminggu kenapa itu tidak diturunkan malah dibiarkan dan mau bawa Satpol PP ke Liligundi , kenapa harus partai Golkar yang baru dipasang bendera sehari sudah mau diturunkan apa ini adil….?. Kalau ini sampai terjadi penurunan dan atribut partai lain masih terpasang dilain tempat simpatisan kami dipartai tidak tinggal diam pasti Bawaslu dan Satpol PP akan berhadapan. Saya harap Bawaslu jaga kondusip Buleleng karena selama ini telah bersinegiritas dengan partai lain ” ujar Kresna Budi (3/3) pagi dikediamannya.
Sementara sesepuh partai Golkar Gede Samiada (76) warga Kelurahan Banjar Jawa Buleleng dengan jelas sangat mendukung pemerintah menegakkan aturan yang bener, baik dari satpol pp maupun pemerintah maupun Bawaslu seperti menertibkan atribut partai ” Tertib itu bagus sekali, tetapi secara layak tidak menghendaki suatu keributan yang akan terjadi , nah sekarang oleh karena pemasangan bendera Golkar di Liligundi dengan adanya himbauan dari Bawaslu jika terjadi keributan siapa yang akan bertanggung jawab ….? Apa pengawasannya hanya untuk Golkar saja….?” jelas Gede Samiada ketika melihat jejeran bendera Partai Golkar di Kelurahan Liligundi.
Disisi lain Anggota DPRD Buleleng Wisnaya Wisna legeslator partai Hanura juga keluhkan tindakan Bawaslu yang terkesan tidak adil melakukan pengawasan.
“ Jangan baru partai tertentu di biarkan , tapi partai lainya sensitif sekali bawaslu. Intinya Bawaslu harus betul-betul netral jangan baru muncul bendera lain cepet menegur sedangkan bendera partai lain terpasang berminggu-mingu dibiarkan. Banyak partai sudah mengeluhkan dengan tindakan Bawaslu seperti ini” jelas Wisnaya.
Sementara Bawaslu Buleleng Putu Sugi Ardana saat dikonfirmasi melalui WhatsApp (3/3) terkait bendera Golkar di Liligundi mengatakan,
” Surat pemberitauan bahwa bendera yang dipasang , oleh Golkar, Hanura di liligundi, PDI di penarukan yang melanggar regulasi sudah di sampaikan ke parpolnya masing-masing” papar Sugi Ardana.
Rencana penurunan tidaknya untuk bendera Parpol yang melanggar tersebut….? Sugi mengatakan “Saya sudah koordinasi dengan pol pp, menunggu info dari pol pp” jelasnya.