DENPASAR – Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristianto hadir dalam deklarasi pasangan Cagub-Cawagub Bali, Koster-Ace di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Centre Denpasar, Minggu, 4 Februari 2018.
Hasto menekankan, politik yang membangun peradaban menjadi perjuangan partai berlambang banteng dengan moncong putih.
Hasto berharap nilai-nilai kemanusiaan harus terpancar dari pasangan Koster-Ace. Hasto juga mengajak kader terpilih PDIP yang bakal maju di Pilgub Bali senantiasa menggelorakan kepemimpinan ideologis dengan semangat Trisakti Bung Karno.
“Pintu kemenangan ada di tangan rakyat, kemenangan harus dipersembahkan untuk rakyat. Apalah arti kekuasaan jika tidak didedikasikan untuk rakyat,” jelas Hasto, Minggu, 4 Februari 2018.
Simpatisan dan kader PDIP mendatangi Art Centre Denpasar. Meski di akhir acara hujan lebat mengguyur, namun massa tetap bertahan disana. Deklarasi itu dikemas dengan pagelaran kebudayaan dan penampilan tari-tarian.
Dalam orasinya di hadapan massa pendukung, Wayan Koster mengatakan akan membangun pedesaan di Bali yang menyentuh pendidikan dan kesehatan.
Desa adat sebagai tiang penyangga tradisi di Bali, kata Koster, harus diberikan peluang dan dukungan untuk membangun.
“Desa harus diperkuat termasuk kewenangan yang ada di desa adat. Jika kami terpilih akan ada perubahan peraturan desa Pakraman agar mampu menyelenggarakan peraremnya,” jelas Wayan Koster.
Denpasar dalam visi politiknya juga akan dibangun melalui desa adat. Koster mengatakan, masih banyak aset Pemprov Bali yang tersebar di seluruh Kabupaten. Dirinya berjanji akan menghibahkan tanah Pemprov untuk pembangunan kepada desa adat.
“Nilai tanah di Denpasar mahal, tapi di Denpasar banyak tanah milik provinsi. Kalau diperlukan, tanah Pemprov akan dihibahkan kepada desa adat untuk membangun sekolah, kami akan serahkan kepada desa adat,” ujar Koster.