Denpasar – Mulai hari ini Minggu (1/10) pukul 14.00 Wita, Tol Bali Mandara untuk seterusnya memberlakukan pembayaran transaksi tol secara non tunai. Untuk Tol Bali Mandara yang menghubungkan Denpasar-Ngurah Rai-Nusa Dua, pemberlakuan secara resmi pembayaran non tunai dilakukan dengan cara. Fun Rally Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) sekaligus Kick Off 100 Persen Elektronifikasi Transaksi Jalan Tol Bali Mandara. Hadir dalam kesempatan itu antara lain Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Pungky Purnomo Wibowo, Direktur Jasa Marga Bali Tol Akhmad Tito Karim, Kepala BI Denpasar Causa Iman Karana, para pimpingan bank pemerintahan dan swasta yang sudah terintegrasi dalam sistem pembayaran e-toll, serta pejabat dari beberapa BUMN lainnya. Sebagai peserta Fun Rally, ratusan anggota komunitas motor ikut berpartisipasi dan anggota ratusan komunitas ini langsung membeli kartu e-toll yang disiapkan bank mitra tol di Indonesia. Beberapa bank yang terlibat antara lain BRI, BNI, Bank Mandri, BCA, BTN, BPD Bali.
Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Pungky Purnomo Wibowo mengatakan, Bali sekalipun kecil tetapi kesadaran masyarakat untuk beralih ke transaksi non tunai di jalan tol atau e-tol sangat tinggi. “Saya tidak mau membanding-bandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia, tetapi Bali dari segi populasi begitu maju dan teredukasi karena masyarakatnya sudah banyak menggunakan transaksi non tunai,” ujarnya. Bali dengan pusat pariwisata dunia, membuat masyarakat setempat lebih cepat menerima penetrasi sistem pembayaran non tunia atau e-toll.
Kepala BI Denpasar Causa Iman Karana mengatakan, Bali termasuk salah satu yang paling cepat beralih ke transaksi non tunai. Sampai dengan 29 September 2017 kemarin, data yang ada di Jasa Marga Bali Tol menunjukan penetrasi peningkatan yang sangat pesat sebesar 148,28 persen dari semula pada tanggal 1 September 2017 yang hanya mencapai 18,31 persen dari total transaksi sebanyak 44,54 persen. Dari jumlah uang elektronik dari seluruh bank mitra tol telah terjual selama September mencapai 65.116 kartu. “Kenaikan penjualan uang elektronik yang telah terjual selama September mencapai kenaikan yang luar biasa setelah dilakukan sosialisasi secara gencar di Bali,” ujarnya. Dari penjualan kartu elektronik di badan jalan tol saja terjadi peningkatan pesat. Awal September hanya terjual 255 unit tetapi di akhir bulan mencapai 1987 unit atau naik sebesar 679,22 persen. Ia sangat berharap kerja sama dari seluruh bank yang sudah menjadi penyedia uang elektronik agar terus melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan transaksi non tunai di jalan tol.
Direktur Jasa Marga Bali Tol Akhmad Tito Karim meminta agar perbankan menyiapkan infrastruktur untuk top up bagi pengguna yang tidak mempunyai ATM atau malah rekening di bank. “Seperti yang kita ketahui jika Tol Bali Mandara itu banyak juga pengguna sepeda motornya. Mereka itu warga menengah ke bawah yang tidak memiliki uang di ATM. Kami meminta bank agar menyiapkan sarana top up di seputaran pintu gerbang tol untuk mempermudah perjalanan,” ujarnya.
Saat ini, sejak Minggu (1/10) pukul 14.00 Wita, Tol Bali Mandara resmi menggunakan transaksi non tunai. Gardu di 3 pintu gerbang yang melayani transaksi manual sudah ditutup untuk selama-lamanya. Sejak dibukan awal September untuk pelayanan non tunai, sudah terdata sejumlah 44 persen yang menggunakan uang elektronik. Ia meyakini jika sudah resmi dibuka transaksi non tunia maka akan naik hingga 100 persen di akhir bulan Oktober nanti.
Pantauan saat Kick Off Transaksi Elektronik di Tol Bali Mandara menunjukan, masih banyak penggunakan roda 4 bahkan ada yang belum memiliki kartu elektronik. Namun dibanding roda dua, jumlahnya jauh lebih banyak. Banyak pengguna jalan yang terpaksa harus membeli kartu di lokasi yang dilayani dari berbagai perbankan. Kondisi ini sempat membuat jalan tol macet hingga 200 meter ke belakang.