BADUNG, BERITA DEWATA – Rukun Warga Muslim (RWM) Al-Hasanah, Banjar Canggu Permai, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali, menggelar acara halal bihalal di halaman parkir Masjid Al-Hasanah, Sabtu malam (26/4/2025).
Acara yang digelar dalam suasana bulan Ramadhan 1446 Hijriah ini mengusung tema “Memperkuat Ukhuwah Bersyariah dalam Rangka Mewujudkan Bali Adil, Tentram dan Makayukarang”. Berbagai tokoh masyarakat dan agama hadir, di antaranya Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Badung, I Wayan Sukarya, serta Sekretaris Desa Tibubeneng, I Wayan Adi Putra yang mewakili Perbekel I Made Kamajaya.
Ketua RWM Al-Hasanah, H. Triyoga Jalumuliana, dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini menjadi momentum mempererat silaturahmi dan menjaga kerukunan antarumat beragama.
“Acara ini kita adakan untuk menjaga kerukunan antarumat beragama, serta mempererat silaturahmi warga Muslim Al-Hasanah,” ujar Triyoga.
Triyoga juga mengungkapkan rencana pengembangan fasilitas umum Masjid Al-Hasanah, seperti lahan parkir dan tempat wudhu. Ia berharap masjid dapat lebih maksimal dalam melayani jamaah dan masyarakat sekitar.
“Mohon doa agar Masjid Al-Hasanah ke depan bisa lebih baik lagi dalam menampung jamaah dan melayani masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Sekdes Tibubeneng, I Wayan Adi Putra, mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga keharmonisan sosial dan ikut berkontribusi menjaga keindahan lingkungan.
“Kita harap kerukunan umat beragama tetap terjaga dengan baik di sini,” ujarnya. Ia juga menyampaikan pesan dari Perbekel agar masyarakat turut merawat tanaman di lingkungan desa sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Dalam kesempatan itu, Ketua FKUB Badung, I Wayan Sukarya, turut mengapresiasi terselenggaranya acara ini. Ia berharap kegiatan seperti halal bihalal dapat rutin digelar untuk menjaga silaturahmi dan kerukunan.
“Semoga silaturahmi seperti ini bisa terus terjaga. Saya yakin kerukunan umat beragama di sini akan tetap terjaga dengan baik,” kata Sukarya.
Kegiatan halal bihalal RWM Al-Hasanah ini menjadi bukti nyata bahwa semangat toleransi, gotong royong, dan ukhuwah tetap hidup di tengah kehidupan masyarakat multikultural di Badung.
