Hakkoku Hadir di Restoran The Sayan House Ubud Bali, Satu-satunya di Indonesia

Hiroyuki Sato bersama Chef Putu Merteoke Atmaja

GIANYAR, Berita Dewata – Setelah sukses kembangkan sayap di berbagai negara besar, Hakkoku hadir di Bali tepatnya di Restoran The Sayan House Ubud, Bali dan menjadi satu-satunya restoran Hakkoku di Indonesia.

Pendiri sekaligus pemilik Hakkoku Bali, Hiroyuki Sato menjelaskan, Hakkoku didirikan pada tahun 2018 oleh Hiroyuki Sato. Terletak di jantung Ginza, Tokyo, ini adalah restoran sushi omakase terkemuka. Restoran ini menawarkan pengalaman sushi yang istimewa dengan layanan yang memberikan sentuhan ekstra perhatian.

“Saya percaya bahwa sushi dapat menciptakan kebahagiaan dengan memengaruhi emosi seseorang,” kata Sato, ditemui saat pembukaan Hakkoku Bali di Restoran The Sayan House.

Ia mencerikan pengalamannya, mulai usia 25 tahun, Sato mendalami dunia sushi, bergabung dengan Sushi Tokami dan memenangkan bintang Michelin dalam prosesnya. Setelah memiliki kemampuan, pada Februari 2018, ia akhirnya membuka Hakkoku di Ginza, Tokyo.

“Sushi dan layanan luar biasa berjalan beriringan, saya suka berinteraksi dengan orang lain, menciptakan pengalaman intim yang menggabungkan makan dan mengobrol,” ujarnya.

Ditambahkan Sato, hanya dengan satu hidangan Edomae nigiri, Sato menawarkan kesempatan untuk menikmati sushi semaksimal mungkin. Ia menggabungkan makanan laut berkualitas tinggi, seperti tuna dari pedagang grosir Tsukiji Yamayuki, dengan nasi sushi cuka merahnya yang unik untuk menciptakan harmoni rasa yang nikmat.

Setelah sukses dengan pendiriannya, Hiroyuki Sato dan Plan Do See Indonesia akhirnya memutuskan untuk memperluas restoran tersebut. Didukung oleh kesamaan budaya Jepang dan Indonesia, terutama kesamaan gagasan “omotenashi” di kedua negara, Sato pun menegaskan keputusannya untuk memperluas bisnisnya ke Bali.

Chef Putu Merteoke Atmaja bersama Chef Diah Suryani yang mendampingi Hiroyuki Sato, dua chef sushi bersertifikat yang dikirim untuk mempelajari seni pembuatan sushi di Ginza. Mereka akhirnya kembali ke rumahnya di Bali, dimana mereka akan memimpin pengalaman Hakkoku Bali.

Chef Putu Merteoke Atmaja bersama Chef Diah Suryani yang mendampingi Hiroyuki Sato

Chef Putu Merteoke Atmaja mengatakan, meski terkesan sederhana, ada kompleksitas pada seluruh elemen di sekitar Hakkoku yang membuat merek ini berbeda dari sushiya lainnya. Ada ekosistem tertentu yang menghubungkan satu elemen dengan elemen lainnya, misalnya nasi dan sushi, chef dan pelanggan, pelayanan dan pengalaman, dan sebagainya.

“Terinspirasi oleh hal ini, Hakkoku bertujuan untuk menampilkan kesatuan antara semua elemen, menyoroti bagaimana hubungan antara dua hal atau lebih dapat menciptakan konsep baru-mulai dari pertukaran budaya hingga hubungan antara koki dan pelanggan,” jelasnya.

Sambil memperlihatkan keahliannya dalam mengolah sushi Chef Putu mengatakan, semua produk bahan baku yang disuguhkan di restoran Hakkoku Bali, hampir 100 persen produk lokal dan merupakan produk pilihan mengikuti standarisasi Hakkoku.

“Semua bahan baku, merupakan pruduk spesial dan pilihan, ikan yang disuguhkan ada sekitar 21 jenis ikan spesial dan pilihan sesuai standarisasi restoran Hakkoku,” jelasnya.

Diketahui, nama Hakkoku merupakan permainan kata hitam dan putih sebagai gambaran samurai, mewakili keseimbangan antara kekuatan kontras yang saling melengkapi secara harmonis. Keseimbangan ini tercermin dalam hubungan antara sushi dan nasi, pelanggan dan koki, serta hubungan Jepang dan Indonesia.

 

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here