Gusti Ayu Kartini : JKN-KIS Selamatkan Nyawa Anak Saya


Denpasar – Gusti Ayu Kartini, ibu dari Febriyanti Julianti Permita Sirait yang divonis menderita kanker darah sejak umur 13 tahun. Saat ini ia dirawat oleh Yayasan Peduli Kanker Anak Bali di Kota Denpasar. Saat ditemui, ia ingin bercerita sekaligus menyampaikan terima kasih kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang telah rutin membayar iuran, karena dengan gotong iuran Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dibayarkan anaknya hingga saat ini bisa bangkit dari sakit dideritanya.

“Tiga tahun lalu Febri divonis menderita  kanker darah oleh dokter, bagi saya itu hal paling berat dalam hidup saya, dimana kondisi keuangan kami yang serba terbatas ditambah lagi saat mengetahui biaya pengobatan yang tidak sedikit dan prosedur kemoterapi yang berat dengan berbagai risiko dan efek sampingnya yang begitu menyiksa bagi anak seumurannya. Namun saat itu Febri tetap harus menjalaninya, yang saya masih ingat selama perawatannya saya pernah sampai tidak makan dan minum dengan benar selama 2 bulan karena melihat kondisi Febri terus muntaber, kencing manis akibat efek samping dari prosedur kemoterapi. Selama kurang lebih 2 tahun penuh Febri menjalani prosedur kemoterapi,” kenang Gusti.

Singkat cerita sudah hampir setahun terakhir ini Febri sudah dalam kondisi hampir pulih, hanya masih terus menjalani kontrol rutin. Hingga saat ini perawatan Febri murni menggunakan kartu JKN-KIS yang didaftarkan oleh yayasan tempat kami ditampung. Namun Gusti sadar biaya pengobatan untuk penderita kanker darah tidaklah murah. Apa lagi saat itu kartu JKN-KIS yang mereka dapat baru dibayarkan beberapa bulan di kelas 3.

“Kalau mau dipikir iurannya belum dapat menanggung biaya pengobatan kanker yang begitu mahal. Untuk itu saya sebagai orang tua Febri merasa sangat berterima kasih kepada seluruh peserta JKN-KIS karena dengan gotong-royong iuran JKN-KIS yang dibayarkan secara rutin, anak saya Febri dapat tertolong dan bangkit dari penyakitnya. Harapan kami semoga semakin banyak orang-orang yang sadar akan kesehatan namun terus beramal melalui iuran JKN-KIS sehingga dapat bermanfaat bagi Febri-Febri lain diluar sana yang sementara membutuhkan,” ungkap Gusti.

Saat ini Febri telah duduk di bangku kelas 8 di sekolah menengah swasta dibawah binaan Yayasan Peduli Kanker Anak Bali yang ada di Kota Denpasar.

“Saya ingin jadi dokter biar bisa menolong orang-orang yang sakit nanti,” jawab Febri ketika ditanya apa cita-citanya kelak.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here