Gubernur Koster Buka Dekranasda Bali Fashion Week 2025, Festival Anggrek, dan Bazar Kuliner

Koster: “Dampaknya Signifikan, Selaras Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali”

Gubernur Bali Wayan Koster resmi membuka gelaran Dekranasda Bali Fashion Week (DBFW) 2025, yang dirangkaikan dengan Festival Anggrek Kem-Bali dan Bazar Kuliner Khas Bali, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali (Art Center) Denpasar, Sabtu (1/11).

DENPASAR, BERITA DEWATA – Gubernur Bali Wayan Koster resmi membuka gelaran Dekranasda Bali Fashion Week (DBFW) 2025, yang dirangkaikan dengan Festival Anggrek Kem-Bali dan Bazar Kuliner Khas Bali, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali (Art Center) Denpasar, Sabtu (1/11).

Acara ini merupakan hasil kolaborasi Dekranasda Provinsi Bali dengan sejumlah perangkat daerah, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta Dinas Koperasi dan UKM. Kegiatan berlangsung selama sepekan, dari 1 hingga 7 November 2025.

Tiga agenda utama yang dihadirkan—DBFW Session 1, Festival Anggrek Kem-Bali, dan Bazar Kuliner Khas Bali—menjadi paduan antara keindahan wastra, flora, dan kuliner lokal.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster menegaskan bahwa kegiatan ini berdampak langsung pada ekonomi masyarakat. Menurutnya, kegiatan ini melibatkan banyak pelaku lokal, mulai dari desainer, perajin, hingga petani dan pelaku UMKM.

“Selain fashion show, juga ada pameran anggrek dan bazar kuliner lokal Bali. Ini implementasi nyata ekonomi rakyat yang selaras dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” ujar Koster.

Ia menambahkan, Bali harus berani menampilkan seluruh rantai ekonomi lokalnya. Mulai dari penggunaan bahan lokal, produksi oleh warga Bali, hingga konsumsi oleh masyarakat Bali sendiri.

“Kalau ini bisa dijaga dengan regulasi yang jelas, produk lokal Bali akan jadi kebanggaan di rumah sendiri,” tegasnya.

Koster juga berharap event seperti ini bisa menembus pasar internasional, sehingga desainer dan model Bali mendapatkan panggung lebih luas untuk mempromosikan produk dan budaya daerah.

Putri Koster: Tak Perlu Beli Barang Mewah dari Luar

Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Putri Koster, menambahkan bahwa Dekranasda Fashion Week 2025 menjadi wadah bagi desainer muda untuk unjuk karya. Ia menegaskan, produk lokal Bali memiliki kualitas tinggi dan tak kalah dari produk luar negeri.

“Masyarakat Bali tak perlu beli barang mewah dari luar. Kita punya produk lokal istimewa dari bahan endek dan songket, hasil karya masyarakat sendiri,” kata Putri Koster.

Ia juga menekankan pentingnya mempertahankan pasar sandang di tanah sendiri.
“Jangan sampai pasar lokal ditinggalkan. Kalau kita bangun sistemnya, dari kain hingga koreografi, semuanya akan saling mendukung,” ujarnya.

Putri Koster berharap, ke depan Bali tak hanya dikenal lewat tari Kecak, tapi juga sebagai pusat mode dunia dengan kekuatan kreativitas dan SDM lokal.

Wastra Hitakara, Keindahan yang Menyejahterakan

Mengusung tema “Wastra Hitakara”, acara ini mengangkat makna keindahan warisan leluhur yang membawa manfaat dan kesejahteraan. Tema ini menjadi fondasi penguatan industri sandang karya desainer Bali.

Selain fashion show, acara ini juga menampilkan:

  • 36 stan anggrek (19 dari Bali dan 17 dari luar Bali),
  • 15 stan kuliner lokal, menyajikan jajanan dan masakan khas Bali seperti jaje laklak, ayam betutu, kakul, hingga tuak,
  • 44 model profesional dari empat agensi ternama,
  • serta Lomba Fashion Photography DBFW 2025 di Gedung Ksirarnawa, 1–5 November 2025.

Festival Anggrek Kem-Bali dan DBFW 2025 menjadi simbol kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat citra Bali sebagai pusat budaya, kreativitas, dan keberlanjutan dunia.

Pembukaan acara ditandai dengan tari Rupali dan prosesi Nyuwun Keben, simbol penghormatan terhadap alam dan warisan budaya Bali.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here