Gubernur Bali Minta Panitia PKB Tindak Lanjuti Hasil Pengawasan Tim Independen

Gubernur Bali Made Mangku Pastika

DENPASAR – Pesta Kesenian Bali (PKB) yang digelar selama sebulan penuh menjadi wahana penggalian, pelestarian dan pengembangan seni budaya telah memberikan kontribusi dan motivasi yang tinggi kepada masyarakat dalam mengapresiasi dan meningkatkan mutu seni budaya Bali.

Melalui pelaksanaan PKB, diharapkan dapat menjaga peradaban Bali yang adi luhung dan berdampak positif bagi generasi muda penerus bangsa. Dari tahun ketahun, pelaksanaan PKB sudah menunjukkan peningkatan sehingga tidak lagi monoton. Meski demikian, masih banyak hal yang harus dibenahi maupun ditingkatkan agar pelaksanaan event tahunan ini bisa lebih baik lagi.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam arahannya pada Rapat Pleno Pemantapan Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-40 Tahun 2018 di Gedung Wiswa Sabha Utama, kantor Gubernur Bali, Renon Denpasar, Selasa (5/6).

Pada kesempatan tersebut, Pastika meminta kepada panitia penyelenggara PKB ke-40 Tahun 2018 untuk menindaklanjuti hasil pengawasan yang dilakukan oleh tim independen pada pelaksanaan Pesta Kesenian Bali ke-39 Tahun 2017 sebelumya. Dari laporan tim independen yang disampaikan oleh Ketut Wija, disampaikan beberapa hal yang menjadi hasil pengawasan selama pelaksanaan Pesta Kesenian Bali ke-39 Tahun 2017.

“Karena masih ada waktu, Saya minta kepada panitia PKB untuk menindaklanjuti apa yang disampaikan oleh tim independent,” ujar Pastika menanggapi masukan dari tim independen.

Beberapa point masukan yang disampaikan diantaranya Kesenian yang hampir punah agar bisa terus kembali digali, stand pameran yang berada di bawah panggung terbuka Arda Candra agar ditata dengan baik sehingga tidak terlihat kumuh khususnya pada etalase kaca depan. Selain itu, bagian teknis seperti sound system, lighting, dekorasi panggug, pengaturan parkir, kebersihan baik toilet maupun stand kuliner juga menjadi catatan khusus untuk panitia penyelenggara agar lebih baik lagi. Meski demikian, ia mengapresiasi panitia pelenggara yang telah berusaha memberikan yang terbaik kepada masyarakat.

“Pelaksanaan PKB pada tahun 2017 sudah berjalan dengan baik dan lancer. Pawai sudah berjalan dengan baik, namun untuk pengamanan selama pawai bisa lebih ditingkatkan agar penonton tidak mengganggu arak-arakan,” ungkap Wija.

Sementara itu, Ketua Panitia PKB ke-40 Tahun 2018 Dewa Putu Beratha yang juga Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dalam laporannya menyampaikan jika pada PKB ke-40 mengambil tema “Teja Dharmaning Kauripan” – Api Sirit Penciptaan, akan digelar mulai tanggal 23 Juni – 21 Juli 2018. Pawai PKB akan dilaksanakan di depan monument perjuangan rakyat Bali, Bajra Sandhi, Renon, Denpasar mulai pukul 14.00 Wita.

Sementara untuk pembukaan PKB sendiri akan berlangsung di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Art Center, Denpasar pukul 20.00 Wita dengan menampilkan pagelaran sendratari kolosal “Kresna Duta” persembahan ISI Denpasar.

Lebih lanjut, Dewa Putu Beratha mengatakan jika tahun ini PKB ke-40 akan menampilkan 271 kelompok seni. Selain dari Bali, PKB juga diikuti oleh partisipan dari luar Bali yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Temanggung, Kota Blitar, Kota Batu-Malang, ISI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Kota Tangerang, Kabupaten Bima, Kabupaten Baru, Kabupaten Gunung Kidul dan ISBI Tanah Papua serta partisipan dari luar negeri diantaranya kesenian dari Jepang, India, Peru dan Tiongkok. Pawai dan pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-40 Tahun 2018 rencananya akan dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here