JAKARTA, Berita Dewata – Jelang bulan Ramadhan tiba yang diperkirakan akan jatuh pada awal Bulan April 2022, Muncul satu grup band bergenre Pop Religi yang beranggotakan sederet personil yang sudah tidak asing di dunia musik Indonesia dengan nama Qul Hayya.
Qul Hayya rencananya akan melaunching Mini Album Religi yang berjudul Samudera Cinta, pada hari Sabtu,tanggal 5 Maret 2022, di Kopi Bangsa, area Museum Satria Mandala Jakarta.
Salah satu penanda yang menguatkan suasana di bulan Ramadan. Beberapa band atau penyanyi pop kerap merilis karya religi untuk menyambut bulan suci bagi umat Islam. Mendengar term lagu religi tentunya tak selalu identik dengan bahasa Arab atau aransemen yang berbau timur tengah, Pengemasannya juga bisa disesuaikan dengan zaman atau aransemen yang lebih umum di masyarakat.
Di Indonesia cukup banyak band yang mengeluarkan lagu atau bahkan album religi. Dengan karakter yang dimiliki, pesan-pesan religius dan positif bisa tersampaikan dengan cara yang lebih ngepop
Ide terbentuknya Grup Band Pop Religi Qul Hayya, dari seorang gitaris asal Bali Dewa Putu Adi pada Muhammad Abdul Elif Ritonga yang akrab dipanggil Eel Ritonga (Mantan Drummer Ada Band), Anwar Fatahillah (Basist Powerslaves) dan gitaris rock gaek Tri Witarto Edi Purnomo alias Edi Kemput (Grass Rock Band) ditambah dua vokalis wanita ; Witta Aja dan Novi Ayla (Mantan Finalis KDI).
Menurut Eel Ritonga, saat usia dianggap tidak lagi muda dan kedewasaan sikap pun harus ia tunjukan juga lewat skillsetnya bermusik. Apapun saat ini yang dilakukan minimal ada hal yang berguna untuk orang lain.
Sejak beberapa tahun belakangan ini, Eel mengaku concern pada kegiatan yang bermanfaat bagi sesama, antara lain kegiatan yang dilakukan Eel yaitu ikut memberi perhatian terhadap bahaya narkoba pada generasi muda di Sumatera Utara dan Lombok bersama anak anak band lokal agar bisa menginiasasi hidup bersih tanpa narkoba.
Menurut Eel, menyatukan musik dalam dakwah dan syiar religi adalah bagian yang sangat bermanfaat.
Lewat musik dan lirik yang berkualitas. Eel berharap bisa menggugah dan sekaligus mengingatkan sesama muslim untuk kembali menjadi baik dan juga reminder bagi dirinya, dimana di akuinya, saat anak anaknya sudah beranjak besar ia pun harus memberi contoh baik bagi kelurga serta berusaha merubah lifestylenya menjadi lebih bijak dan minimal bermanfaat buat orang sekitar.
“Satu hal yang ternyata sayapun harus ikut disitu dengan talenta yang saya punya, membangun tembok agama yang kelihatannya masa saat ini sudah mulai goyah dan perlu kita sama sama kuatkan lagi persoalan keimanan dan keyakinan agar menjadi lebih baik,” kata Eel yang tumbuh dan hidup dari lingkungan keluarga besar Muhamadiyah, dimana Ayahnya salah satu tokoh Muhamadiyah yang cukup disegani di wilayah Padang Sidempuan.
Buat Eel adanya grup band religi Qul hayya, dianggap cukup unik, Karena Apa? Formasi Qul Hayya menurutnya bukan hanya formasi biasa, dimana personil yang tergabung dengan background latar belakang yang berbeda.
“Faktor kedewasaan dibutuhkan disini, karena apa? Secara skill bermusik tentu pastinya tak diragukan lagi. Namun tune ego dalam meramu musik dari latar genre berbeda ini yang saya rasakan unik, masing masing bisa mensikronisasikan baik dan saling menutupi kekurangan dan kelebihannya hingga musik yang tercipta menjadi benar benar berkualitas dan enak didengar tentunya,”ujar Eel lewat percakapan telepon seluler (2/3/2022).
Qul Hayya , menurut Anwar Fatahillah dan Edi Kemput, bermakna sebagai pembawa pesan baik untuk sesama muslim yang masih hidup, dengan tujuan agar umat muslim berhijrah pada perbuatan yang lebih baik dalam melaksanakan ibadah sesuai tuntunan agama.
“Pesan moral dan agama yang di gaungkan Qul Hayyah juga bagian syiar islami dalam bentuk lagu bernuansa pop religi,” ujar Anwar Fatahillah lewat percakapan telpon seluler (4/3/2022) .
Mini Album yang terdiri dari enam buah lagu berjudul; Samudera Cinta, Bismillah, Bertasbih, Kembali kejalanMu, Do’a, Menikahlah. Menurut Anwar, mini album Qul hayya dilempar kemasyarakat dalam bentuk digital I tunes,spotify dll dibawah manajemen label Qul Hayya sendiri, dan produser eksekutif di pegang oleh Kocengli, serta keterlibatan Refly harun dalam mensupport management Qul Hayya.
“Semoga Qul Hayya menjadi wadah bermusik positif, dimana kami bisa membawa pesan pada mereka yang masih hidup, terutama sesama muslim. Lewat musik dan syair kami sekaligus berdakwah memberi pesan- pesan agama yang baik dan bisa di aktuslisasikan dalam kehidupan sehari hari,” ujar Edi Kemput (4/3/2022), lewat percakapan telepon seluler di Jakarta.
Edi Kemput adalah satu personil senior dikelompok Qul Hayya, yang telah malang melintang dibelantika musik Indonesia yang beberapa bulan lalu baru saja merilis album instrumental Delusi Kill The Syndrome