Gojek Berupaya Melawan Kekerasan Seksual di Ruang Publik

Gojek Berupaya Melawan Kekerasan Seksual di Ruang Publik

Denpasar, Berita Dewata – Perusahan angkutan online Gojek terus berupaya memanjakan pelanggannya dengan memberikan pelayanan prima. Terakhir, manajemen memberikan pelatihan di 4 kota di Indonesia masing-masing perkota 40 driver.

Mereka berasal dari Jakarta, Bandung, Palembang dan Bali. Senior Manajer Corporate Affairs Gojek Alvita Chen saat ditemui di Denpasar, Jumat (29/3) mengatakan, total dari mitra drivers yang dilatih di 4 kota tersebut berjumlah 160 orang.

Para mitra driver itu dipilih untuk mewakili komunitas masing-masing yang rata-rata minimal anggota komunitasnya berjumlah 20 orang dan bahkan lebih. “Kita melatih satu orang seperti ketua atau yang mewakili komunitas. Nantinya, sekembalinya dari pelatihan ini mereka bisa melatih teman-temannya tentang bagaimana melawan kekerasan seksual di ruang publik terutama pada wanita dan anak-anak,” ujarnya.

Vita mengaku jika pelatihan ini dilakukan setelah menyerap aspirasi dari para mitra driver. Manajemen menyimpulkan untuk tahap pertama akan dilakukan di 4 kota tersebut. Dalam berbagai diskusi komunitas driver disimpulkan agar Gojek berperan aktif dalam berbagai upaya mencegah kekerasan seksual di ruang publik dengan beragam modus yang dilakukan.

“Kami selalu memprioritaskan keamanan dan kenyamanan pelanggan. Kami ingin agar semua masyarakat yang menjadi pelanggan setiap Gojek tidak merasa kuatir, tidak merasa takut terutama setelah berbagai kasus kekerasan seksual di ruang publik yang marak akhir-akhir ini. Untuk itu, sebagai super app, kami terus melakukan inovasi tidak hanya dari sisi pengembangan teknologi, tetapi juga mitigasi risiko bencana melalui program edukasi kepada para mitra driver,” ujarnya.

Untuk mencapai upaya ini, Gojek bekerja sama dengan Hollaback, sebuah gerakan global yang bertujuan mengatasi dan mencegah kekerasan seksual di ruang publik dengan menggagas gerakan anti kekerasan seksual di industri ride hailing.

Co-Director Hollaback Anindya Restuviani mengatakan, dalam pelatihan nanti, para mitra driver benar-benar diajarkan mulai dari materi, pres test, post test hingga simulasi. “Kita tahu bahwa kaum perempuan dan anak merupakan kelompok yang paling rentan menjadi korban kekerasan seksual di ruang publik. Data lain juga menunjukkan, kelompok ini merupakan pelanggan terbesar Gojek. Kami memberikan apresiasi kepada Gojek yang telah memelopori gerakan melawan kekerasan seksua di ruang publik terutama bagi perempuan dan anak,” ujarnya.

Pelatihan hany dilakukan selama sehari dengan lama sekitar 4 jam berturut-turut. Materinya beragam, mulai analisa pengalaman dan kasus yang dihadapi, bagaimana menanganinya, mencegahnya, hingga memanggil tombol darurat Gojek untuk berkoordinasi dengan pihak terkait seperti rumah sakit dan kepolisian. “Bukan hanya sekedar ceramah atau diskusi, tetapi para peserta harus simulasikan kasus yang ada, bagaimana dirinya sendiri, pelanggan biar selamat dan penanganan yang profesional,” ujarnya.

Ia mengakui jika kasus kekerasan seksual di ruang publik bukanllah kasus kekerasan biasa karena berpotensi memberikan trauma yang mendalam bagi korban. Untuk itu sebagai bagian dari mitigasi risiko, setiap laporan kekerasan seksual yang masuk melalui call center Gojek, akan langsung ditangani oleh unit darurat. Unit ini bertugas untuk segera menemukan korban, melakukan pendalam kasus dan menawarkan bantuan yang diperlukan. Bantuan yang dimaksud bisa berupa tingakan medis, pemeriksaan fisik, pengobatan, layananan pendampinginan oleh psikolog atau psikater.

Dari sisi teknologi, Gojek sudah memiliki fitur baru “bagikan perjalanan atau share trip”. Head of Communication Transport Marketing Gojek, Pingkan Irwin mengatakan, dalam fitur ini pelanggan dapat memberikan informasi kepada suami, isteri, pacar, anak, teman dan sebagainya berupa lokasi penjemputan, lokasi pengantaran, nama driver, nomor plat, tipe kendaraan, status perjalanan, dan jalur yang ditempuh. Konten ini bisa dibagikan melalui fasilitas media sosial yang ada. “Kami selalu customer centris. Pelanggan yang utama. Aplikasi ini juga demi keamanan dan kenyamanan pelanggan,” ujarnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here