Gelar Aksi, Warga Bali Minta Polri Tangkap Pelaku Pelecehan Simbol Negara

Gelar Aksi, Warga Bali Minta Polri Tangkap Pelaku Pelecehan Simbol Negara

DENPASAR, BERITADEWATA – Puluhan warga Bali yang tergabung dalam Solidaritas Rakyat Bali Cinta Damai (SRBCD) menggelar aksi damai di area Patung Catur Muka Denpasar, Kamis (10/2/2022). Aksi yang dikoordinir IGNA Agus Norman Sasono SM tersebut untuk menyuarakan aspirasi dari masyarakat terkait kegaduhan di media sosial yang diakibatkan oleh viralnya foto seorang pemuda yang mengacungkan jari tengah ke foto Presiden RI, Joko Widodo.

SRBCD yang terdiri dari berbagai kelompok masyarakat dan komunitas diantaranya Bersih-Bersih Bali, Outsider dan ASTINA membawa tuntutan dan dukungan kepada POLRI. Mereka meminta agar Polri segera memproses dan menangkap seorang pemuda yang diduga berinisial AD karena dinilai telah melecehkan simbol negara yakni mangacungkan jari ke foto presiden.

Terdapat 2 point penyampaian dari SRBCD. Pertama, mendesak dan mendukung Polri untuk melakukan penyelidikan, penangkapan dan pengusutan secara tuntas terhadap pelaku pelecehan dan penghinaan terhadap Presiden RI (Bapak Joko Widodo) yang dilakukan oleh seorang pemuda dalam suatu foto dan telah viral di media sosial.

Kedua, menindak tegas pelecehan dan penghinaan terhadap simbol-simbol negara: Bendera Merah Putih yang juga terdapat pada foto tersebut. Aksi damai ini dilakukan agar moralitas dan wibawa bangsa terjaga dengan baik dan dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tidak melakukan hal yang sama di kemudian hari.

“Mengkritisi boleh, tapi jangan melecehkan apalagi menghina foto Presiden dengan pakaian lengkap sebagai kepala negara yang sah. Apalagi ada simbol-simbol negara (bendera Merah Putih) di foto tersebut. Jika ini dibiarkan, bukan tidak mungkin akan terjadi hal yang sama di kemudian hari. Dari hal seperti inilah mestinya kita bercermin tentang revolusi mental anak bangsa yang bukan hanya sebagai ungkapan belaka. Tapi harus ada implementasi dalam bersikap dan berperilaku sesuai norma-norma,” ujarnya.

Ia menilai, pemuda yang viral di media sosial tersebut telah melecehkan simbol negara. Sebab, jabatan presiden itu juga merupakan simbol negara. Mengacungkan jari tengah ke arah foto atau gambar presiden dan kemudian dibiarkan viral di media sosial berarti ada unsur kesengajaan dan niat yang negatif melecehkan simbol negara. Bila ini dibiarkan maka bukan tidak mungkin akan terjadi pelecehan yang sama di kemudian hari.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here