DENPASAR, BeritaDewata – Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) gencar melakukan kegiatan-kegiatan di beberapa daerah seluruh Indonesia. Yang terbaru, GARBI menggelar acara NGOPI Demokrasi bareng Anis Matta dan Fahri Hamzah di Denpasar, Jumat malam (5/7).
Dua tokoh ini sebagai penggagas ini diundang secara khusus untuk hadir dalam diskusi dan halal bihalan GARBI Bali. Kehadiran GARBI tak lepas dari kedua sosok tersebut sebagai pendiri dan penggagas ide GARBI. Ide intelektual ini sudah direncanakan sejak lama dan belakangan ini mulai benar-benar diaplikasikan.
Saat dikonfirmasi di sela-sela acara, Anis Mata menjelaskan, GARBI untuk sementara adalah gerakan pemikiran, yang mencoba mencari dan merumuskan, arah da sejarah baru perjalanan Indonesia sebagai bangsa.
“Tapi suatu gerakan pemikiran tidak boleh berhenti hanya sebagai gerakan pemikiran. Dia harus dilanjutkan dengan gerakan politik. Karena itu GARBI sedang bermetamorfosis sebagai partai politik,” ujarnya. Saat didesak kapan GARDI akan menjadi partai politik, Anis Mata mengaku akan secepatnya menjadi partai politik, bisa tahun depan tetapi bisa juga lebih cepat.
Saat ini adalah saatnya GARBI mensosialisasikan idenya. Apakah ide itu mewakili keinginan dan aspirasi masyarakat secara umum atau tidak. Sekarang adalah saatnya memperbaiki ide-idenya, gagasannya, baru kemudian bermetamorfosis sebagai partai politik.
Salah satunya adalah hasil Pemilu 2019 yang tidak jauh berbeda dengan hasil Pemilu 2014 lalu. “Agendanya itu-itu saja, tokohnya juga itu-itu saja. Petanya juga sama saja,” ujarnya. Makanya GARBI ini kalau ingin menjadi partai politik ibaratnya Star Up.
Sementara Direktur Eksekutif GARBI Bali Istanto mengatakan, anggota GARBI Bali saat ini sudah lebih dari 1000 orang dengan kepengurusannya sudah ada di 7 kabupaten dan kota di Bali. Tinggal Gianyar dan Bangli yang saat ini sedang proses pembentukan kepengurusan. Sementara untuk di Indonesia, GARBI sudah ada di 32 provinsi dan sedang menuju ke 34 provinsi yang ada di Indonesia.
“GARBI Bali muncul dari kegelisahan generasi muda terhadap kemajuan bangsa Indonesia, yang mempunyai visi mewadahi ide dan gerak anak bangsa yang akan berkontribusi mewujudkan kemajuan Indonesia sebagai kekuatan ke-5 dunia,” kata Istanto.
Ngobrol Pintar Demokrasi ini sebagai sarana untuk anak muda yang dikategorikan generasi millenial sebagai generasi native demokrasi untuk lebih paham tentang politik dan sistem demokrasi yang ideal.
Diskusi mengenai arah baru, geopolitik dunia, dan isu situasi terbaru suhu politik di Indonesia yang dipaparkan secara mendalam oleh dua tokoh politik Indonesia, Anis Matta dan Fahri Hamzah.
Kedepannya diharapkan GARBI menjadi solusi segala permasalahan membaca sejarah, mengambil momentum, dan pro aktif berperan dalam kontribusi mewujudkan arah baru Indonesia melalui GARBI.