BULELENG, BERITADEWATA – Gandeng Bank Indonesia, Banjar Kelod Kauh, Desa Panji, Kecamatan Sukasada diresmikan menjadi banjar digital. Aktivitas digitalisasi sudah mulai dari hal kecil seperti pembayaran air, dilakukan secara rutin setiap bulan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) disediakan transaksi digital munggunakan Qris.
Hal tersebut diungkapkan oleh Gede Ganesha selaku Ketua BPD Desa Panji sekaligus Inisiator Banjar Digital Kelod Kauh Desa Panji, pihaknya terus berupaya membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya digitalisasi terutama dalam bertransaksi keuangan dengan menggunakan Qris.
“Setelah diresmikan, kita akan terus berupaya mensosialisasikan lebih detail dengan masyarakat tentang bertransaksi digital,” ungkap Ganesha.

Terkait pengambilan uang secara langsung. Menurut Ganesa, pihaknya sudah bekerjasama dengan BPD Bali, sehingga untuk masalah pengambilan uang secara langsung oleh masyarakat sudah bisa dilakukan di Bank Sampah Galang Panji ataupun di BUMDes Panji.
“Masyarakat tidak lagi harus langsung ke BPD untuk mengambil uang, tetapi cukup di desa saja,” terangnya.
Diungkapkan, Kepala BI Perwakilan Bali, Trisno Nugroho, dengan adanya digitalisasi akan lebih cepat membantu perputaran ekonomi. Salah satu bentuk digitalisasi itu seperti adanya Qris, e-money dan e-mobile disaat pandemi.
Kemudahan yang bisa diberikan diantaranya masyarakat bisa berbelanja, membayar tagihan, membayar pajak, dan lainnya semuanya bisa dilakukan dari rumah. Sehingga dengan adanya e-money perekonomian khususnya di Bali tidak terjun bebas ke bawah.
“Digitalisasi termasuk Qris di Bali kita tidak terpengaruh jauh tapi lumayan bisa bertahan bahkan di Jawa sekarang sudah mulai naik sebab sekarang semua sudah menggunakan online,” ujar Trisno.
Trisno Nugroho menambahkan, untuk manfaat Qris sendiri ada banyak contohnya misalnya pada saat terjadi Covid-19 masyarakat bisa terhindar dari penularan sebab dengan Qris tidak lagi harus memegang uang secara langsung, bersentuhan saat bertransaksi, selain itu, bermanfaat untuk menghindari uang palsu.
“Jadi banyak sekali untungnya dengan adanya digitalisasi uang,” tutupnya.