DENPASAR, BeritaDewata – Cara keluar dari lilitan hutang riba menjadi perhatian komunitas Masyarakat Tanpa Riba (MTR) Bali. Masih banyak masyarakat yang dalam aktivitasnya berhubungan dengan hutang riba, padahal, berhutang dengan praktik riba adalah suatu kegiatan yang seharusnya dihindari.
Hal tersebut diungkapkan oleh perwakilan komunitas Masyarakat Tanpa Riba Bali H Achmad Roviq, saat menggelar Family Gathering Masyarakat Tanpa Riba yang dipusatkan di Taman Jepun Denpasar, 28 November 2021.
Menurutnya, melalui kegiatan Family Gathering MTR Bali, diharapkan bisa mempererat tali silaturahim dari warga Masyarakat Tanpa Riba Bali.
“Kami juga di sini dalam rangka shering tentang pembahasan dan penyelesaian masalah hutang yang berkaitan dengan Bank/leasing dan lainya,” ungkap Achmad.
Ia menegaskan, pihaknya selalu mengingatkan agar Masyarakat berhijrah dan Istiqomah. “Kita semua sepakat untuk segera menyelesaikan semua hutang-hutang dan riba kita secara tuntas dan setelah itu kita ber azam atau kita berniat untuk meninggalkan praktik riba,” tegasnya.
Dijelaskan Achmad Masyarakat yang hadir di acara Family Gathering dari berbagai profesi ada PNS, TNI, Polri dan pengusaha Swasta dimana mereka telah mengikatkan diri secara suka rela untuk saling mengingatkan dan saling menyemangati supaya meninggalkan riba dan sesegera mungkin untuk menyelesaikan semua hutang-hutang.
Ada beberapa catatan yang dilakukan komunitas MTR diantaranya Masyarakat yang tergabung di MTR berkomitmen untuk sesegera mungkin menyelesaikan semua masalahnya tanpa riba tentunya dengan berbagai saluran komunikasi juga konsolidasi yang benar.
“Intinya kita disini tidak melawan hukum atau melanggar hukum tapi kita cuma berniat dengan menyelesaikan semua masalah hutang riba, semata-mata niat karena Alloh. Kita yakin pasti Alloh akan membukakan pintu jalan keluar maupun pintu rezeki maupun pintu penyelesaian,” terangnya.
Kedua, contoh kalau bermasalah dengan pihak bank terkait hutang, kita akan lakukan bersilaturahmi dengan pihak bank/lising secara intens. “Kita yakin kalau di komunikasikan dengan baik insya Allah pasti ada jalan keluarnya,” ujarnya.
Tambahnya, sudah banyak bukti bukan hanya puluhan ratusan ribuan bahkan jutaan orang yang membuktikan yang bergabung pada komunitas MTR, bisa menyelesaikan hutang-hutang tersebut dan cepat ataupun lambat tergantung bagaimana usahanya.
“Maksimalkan usaha, kuatkan ibadah dan kuatkan keyakinan adalah bekal masyarakat tanpa tiba. Semakin kita percaya kepada pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka penyelesaian itu akan semakin cepat In syaa Alloh” tegas Achmad.
Pertama kuatkan niat karena Allah yang kedua kita kuatkan setelah iman yaitu ikhlas kita menerima segala ujian maupun prosesnya dan yang ketiga yaitu ilmu. “Beriman, ikhlas tanpa ilmu juga tidak akan berarti apa-apa,” imbuhnya.
Achmad menambahkan, Family Gathering ini yang pertama kali kita adakan secara outdoor, biasanya indoor yang mana kalau di dalam indoor itu kesannya seperti seminar.
“Dengan di adakan seperti ini kita bisa tadabur alam, kita menyatu dengan alam supaya kita menyelesaikan terkait hutang dengan riang gembira dengan penuh rasa kekeluargaan karena janji Alloh apabila kita ini berjamaah semua jadi mudah dan sesuai tema kita hari ini Dari kita Oleh kita Untuk kita,” imbuhnya.
Yang harus di fahami adalah hutang riba sekecil apapun tetap hutang riba dan apabila berhutang untuk kepentingan pribadi walaupun tidak dipakai kita wajib untuk membayarnya dan semakin cepat membayarnya kita semakin mendapat ridho Alloh.
“Kata nabi bahwa orang berhutang itu apabila menepati janjinya yang memberikan hutang maupun yang berhutang semua mendapat rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, mendapat keberkahan dan terkait hutang piutang bagaimanapun sulitnya harus dilunasi,” ujar Achmad.
Pihaknya menghimbau, untuk semua masyarakat Bali khususnya yang Muslim sesegera mungkin berhijrah untuk meninggalkan namanya hutang riba karena percayalah hutang riba itu merusak hubungan silaturahmi, kedua menghancurkan bisnis dan merusak hubungan kekeluargaan kita.
Orang yang berhutang dengan cara riba itu hidupnya tidak bisa tenang, ada perasaan dimana malamnya tersiksa siangnya terhina dan bagi yang mempunyai hutang riba tidak ada keberkahan, ada yang bilang berhutang dengan riba itu adalah seperti dapat uang panas akan panas segal-galanya dan panas juga hasilnya ujung-ujungnya menjerumuskan pada kemiskinan dan kehancuran.
“Alloh sendiri akan memerangi riba itu bersama para rasulnya jadi kalau kita tidak segera meninggalkan riba sama dengan kita menantang Alloh bersama para rasul rasulnya.” Tutup Achmad.
Diketahui, Family Gathering MTR dikutin oleh ratusan peserta diisi dengan berbagai aktifitas diskusi yang menghadirkan perwakilan dari Balai Lelang, ada kegiatan olah raga bersama, permainan game dan makan bersama dengan menu ikan bakar. Walau sempat di guyur hujan, tidak mengurangi Keseruan dan kebersamaan Masyarakat Tanpa Riba menikmati suasana kekeluargaan.