Fakta Unik di Bali Kunjungan Raja Salman ke Bali

Istimewa

Beritadewata.com, Nusa Dua – Kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz al Saud dan rombongan ke Bali menyisakan beberapa fakta unik. Pengamatan Berita Dewata terhadap kunjungan raja dari negeri minyak tersebut cukup menarik banyak perhatian bukan saja dari aparat pemerintah, keamanan, tetapi masyarakat Bali yang minoritas muslim dan mayoritas Hindu.

Beberapa fakta unik tersebut antara lain pertama, Raja Salman tertegun dengan seorang Pastor Katolik bernama Romo Evensius Dewantara atau yang biasa dipanggil Romo Venus. Romo yang menjabat sebagai Pastor Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Nusa Dua ini ikut menyambut Raja Salman di Bandara Ngurah Rai dalam kapasitasnya sebagai perwakilan Gereja Katolik dan aktifis di Dialog Antaragama di Bali dan Indonesia. Saat penyambutan, Romo Venus menyapa raja dengan bahasa Arab yang cukup fasih.

Romo Venus

“Ahlan wasahlan Ya Malik”. Itulah kata-kata yang diucapkan Romo Venus saat bersalaman dengan raja. Kata-kata itu membuat raja terhenti langkahnya di hadapan Romo Venus. Seluruh perhatian pejabat saat itu terpusat kepada dua tokoh agama itu. Bahkan raja menyentuh dada Romo Venus sedikit lama dan heran dengan kata-kata itu.

Peristiwa yang berlangsung selama 3 menit membuat sejumlah wartawan mendatangi Romo asal Flores Timur di Nusa Dua Bali, untuk sekedar mengecak apa yang dipercakapkan kedua tokoh tersebut. Kepada sejumlah wartawan, Romo Venus mengatakan, jika Raja Salman tampak kaget begitu menyalami perwakilan dari Gereja Katolik. Perbincangan antara mereka pun terjadi. Ia menjelaskan, saat penyambutan formasi para penyambut sudah diatur sedemikian rupa. Romo sendiri sudah mempersiapkan diri.

“Saya sudah mempersiapkan diri jika saya akan memberikan sesuatu ke beliau (Raja Salman). Saya ucapkan ahlan wasahlan Ya Malik kepada beliau begitu menyalami saya,” kata Romo Venus‎, di Nusa Dua, Minggu (5/3).

Raja Salman heran. Langkahnya terhenti di hadapan Romo Venus. “Dia heran. Dia lihat saya terus. Lalu dia sentuh jubah saya tepat di dada. Dia lalu bilang “Anda Katolik ya”,” kata Romo Venus menceritakan perbincangannya dengan Raja Salman. Pertemuan itu berlangsung begitu singkat hanya sekitar tiga menit. Tak ada perbincangan lanjutan antara dirinya dengan Raja Salman. Namun, katanya, terpancar raut muka kaget tetapi bahagia terhadap Romo Venus. “Mungkin Raja Salman heran, kok bisa ngomong bahasa Arab. Saya tidak menyangka raja kaget dengan saya. Saya sendiri begitu senang bisa bertemu raja,” katanya.

Romo Venus merupakan pastor Paroki di Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa di kompleks Puja Mandala Nusa Dua. Di kompleks tersebut, selain berdampingan dengan masjid, gereja juga berdampingan dengan empat rumah ibadah lainnya. Romo Venus merupakan alumnus universitas di Kairo setelah menamatkan pendidikan calon imam katolik di Sekola Tinggi Filsafat Katolik Santu Paulus Ledalero. Ia mengambil jurusan spesialisasi Islamologi selama 1 tahun pada tahun 2002 hingga 2003.‎ Setelah itu, Romo Kembali lagi untuk memperdalam pendidikan Islamologinya selama dua tahun.

Fakta unik kedua adalah aksi Raja Salman yang membuka pintu kaca mobilnya saat keluar dari Bandara Ngurah Rai Bali. Bukan hanya membuka pintu kaca mobil, tetapi raja beberapa kali melambaikan tangannya kepada warga masyarakat yang sudah memenuhi jalanan mulai dari pintu keluar bandara hingga pintu gerbang masuk hotel. Teriakan histeris warga tak terbendung saat mobil raja melewati rombongan masyarakat yang sudah sejak pagi menunggu di pinggir jalan.

“Raja sangat percaya dengan keamanan di Indonesia. Ia percaya bahwa Indonesia itu negara islam besar dengan tingkat toleransi yang sangat tinggi,” ujar Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhar Golose saat ditemui Sabtu malam (4/3).

Fakta ketiga, Wakapolri Komjen Pol Syaffrudin sempat ditolak saat ini meninjau pengamanan di dalam lokasi Hotel St Regis. Penolakan itu terjadi pada Sabtu siang (4/3) saat Wakapolri ingin meninjau langsung pengamanan dalam hotel. Informasi ini sempat ditutup-tutupi. Namun faktanya, penolakan ini sempat membuat perbincangan dengan sedikit kesal di kalangan anggota kepolisian yang sedang bertugas di lapangan. Setelah bernegosiasi dan memberikan pemahaman, Wakapolri akhirnya diberi kesempatan untuk masuk. Namun saat ditanya kepada Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose, ia mengakui tidak ada penolakan itu. Yang ada adalah kesalapahaman saja.

“Tidak ada penolakan, hanya sedikit salah paham dan ketidaktahuan saja,” ujar Kapolda mengelak. Padahal, hotel yang sama juga sempat menolak Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta yang akan meninjau pengamanan hotel. Hotel yang sama juga sangat tertutup bagi awak media.

Fakta keempat, adanya nelayanan siluman yang beroperasi di sekitar perairan St Regis Hotel Nusa Dua. Beberapa warga mengaku, banyak nelayan wajah baru tiba-tiba dengan perahu beroperasi di beberapa meter dari pantai tempat Raja Arab menginap. “Banyak nelayan berseliweran. Tetapi mereka tidak menangkap ikan, hanya putar-putar saja,” ujar Heri, seorang warga yang ditemui di Pantai Nusa Dua, Minggu (5/3).

Kuat dugaan, nelayan dadakan itu merupakan angggota kepolisian atau TNI AL yang sedang memantau wilayah perairan dekat St Regis. “Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud itu suka laut. Dia suka Bali karena banyak lautnya. Jadi mungkin juga dia akan seharian berada di pantai,” ujar seorang anggota kepolisian.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here