Edukasi Lewat Program UBAH, Muhammadiyah Dukung Pembelajaran Tatap Muka

DENPASAR, Berita Dewata – Program Usaha Berubah Hadapi Covid-19 (UBAH) yang diinisiasi Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sejak Oktober 2021 hingga saat ini terus memberikan edukasi dan improvisasi untuk mendukung pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah se-Kota Denpasar.

Program UBAH ini merupakan program Kemitraan Australia Indonesia untuk kesiapsiagaan bencana melalui Muhammadiyah yang dilaksanakan selama dua hari, mulai Senin, 10 Januari 2022 hingga Selasa,11 Januari 2022.

Penanggung jawab program UBAH area Bali, Ardi Pratama mengungkapkan, kegiatan tersebut salah satunya dikemas dengan Pelatihan Perubahan Perilaku dan Lokarya Kajian Resiko dan Kajian Kebijakan Pandemi Covid-19 pada sector Pendidikan pemangku kepentingan di Kota Denpasar.

“Seperti kondisi sekarang ini yang sedang landai dan sewaktu ketika saya melakukan perjalanan di beberapa tempat, sudah banyak yang tidak melakukan protokol kesehatan. Jadi ketika pemerintah mengatakan bahwa sudah memasuki level satu, masyarakat itu merasa bebas dan di sinilah peran UBAH, untuk mengedukasi dan menginisiasi adanya perubahan perilaku yang memang fokusnya ada didunia pendidikan,” Kata Ardi Pratama yang juga mantan Aktivis IMM.

Fasilitator program Ubah MDMC Muhammadiyah Pusat, Bambang Setyo Utomo mengatakan, pihaknya menggandeng berbagai lembaga dalam melaksanakan Program Usaha Berubah Perilaku Hadapi Pandemi Covid-19 (Ubah). Mulai dari Dinas Pendidikan, BPBD, Satgas Covid-19, Dinas Kesehatan, Akademisi Kampus, Media, Sekolah, Forum Guru dan Pelaku Usaha serta relawan.

“Melalui program ini, kami belajar bersama mengubah perilaku dalam menghadapi Covid-19, terutama mengajak semua stakeholder agar peduli untuk tetap menjaga prokes dan terus semangat untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19,” kata Bambang

Menurutnya, pembelajaran ini dilaksanakan dalam berbagai pertemuan untuk mengkaji kebijakan yang sudah ada dalam mencegah penularan Covid-19.

“PTM saat ini sudah digelar, semua pihak harus ikut mencegah Covid-19 dan mendorong agar kebijakan yang berdampak positif tetap diberlakukan,” katanya.

Bambang berharap, program UBAH tersebut mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam hal perubahan perilaku bagi warga sekolah, khususnya dalam penyelengggaraan pendidikan dan pengajaran di tengah pandemi Covid-19 dengan tetap menjalankan protocol kesehatan.

“Bahwa dampak dari adanya progam UBAH anak-anak ini akan menjadi sebuah agen di dalam masyarakat, anak-anak (para siswa) inilah yang akan menjadi ujung tombak dari perubahan itu sendiri,” tambahnya.

Diketahui, Lokakarya Kajian Risiko dan Kajian Kebijakan Pandemi Covid-19 pada sektor pendidikan pemangku kepentingan digelar di Gedung Da’wah Muhammadiyah Bali dibuka langsung oleh Bambang Setyo Utomo selaku Perwakilan dari Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Ikut hadir memberikan sambutan H. Khusnul Fahmi selaku Ketua Muhammadiyah Kota Denpasar dan diisi langsung oleh I Ketut Sudarma (Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Bali) dan I Gusti Alit Trisna Budi (Kabid 1 Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Bali) sebagai pemateri, selain menghadirkan pemateri LPB Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (din)

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here