KLUNGKUNG, BERITADEWATA – Walaupun lebih banyak belajar secara daring, karena pandemi Covid 19, namun torehan prestasi membanggakan terus di raih pelajar SMAN 2 Semarapura, di Klungkung Bali. Bahkan dua tahun berturut-turut 2021-2022 ini siswanya meraih beasiswa Internasional.
“Untuk kedua kalinya siswa kami mampu lolos program beasiswa ini,” ujar Kepala SMAN 2 Semarapura, I Wayan Janiarta, Senin (6/6/2022).
Untuk kedua kalinya, sekolah yang terkenal dengan sebutan SMADARA ini mampu mengantarkan anak didiknya meraih beasiswa pendidikan tinggi ke luar negeri.
Bertepatan dengan akhir tahun pelajaran 2021/2022, salah seorang siswa atas nama Putu Jyoti Prema Putri (XI MIPA 1) dinyatakan lolos seleksi Program Pembinaan Beasiswa Indonesia Maju Afirmasi Taman Sains Perintis Tahun 2022.

Dengan demikian, Jyoti mengikuti pemusatan selama satu tahun di Denpasar, bersama seluruh siswa terpilih lainnya se-Indonesia, sebelum menentukan universitas pilihan di luar negeri. “Dari Bali ada lima, Klungkung dari kami saja satu,” ujarnya.
Ditambahkan, tahun lalu, salah seorang siswa atas nama Diah Septa Lingga Pratiwi (XII MIPA1 Percepatan) juga lolos program tersebut. Kemudian menempuh pemusatan di Jakarta dan memilih jurusan computer science di Southwest Petroleum University Tiongkok.
Janiarta mengatakan, untuk dapat lolos program tersebut, para siswa harus mengikuti beragam seleksi. Termasuk bersaing ketat dengan siswa pilihan dari sekolah lain. “Tahun ini, tiap kabupaten mengirimkan dua siswa terbaiknya untuk ikut seleksi, dari jumlah tersebut dipilih lima siswa terbaik se-Bali untuk mengikuti program tersebut,” jelas Janiarta.
Jyoti tertatat sebagai peraih medali emas Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Bidang Fisika tahun 2021. Ditahun yang sama, remaja putri yang juga menjabat sebagai pimpinan redaksi (pimred) smadara journalism team ini juga meraih medali emas Olimpiade Update Festival IV Bidang Kedokteran. Sementara itu, Diah Septa Lingga tercatat sebagai siswa kelas cepat.
Artinya, Diah mampu menyelesaikan pendidikan jenjang SMA selama dua tahun. “Semoga tahun depan ada siswa-siswi kami yang mampu mengikuti jejak Diah dan Jyoti,” ungkap Janiarta.