KLUNGKUNG, BERITADEWATA – Pemerintah pusat telah menobatkan Raja Klungkung, Ida Dewa Agung Jambe sebagai pahlawan nasional. Pasca penobatan tersebut, pemerintah daerah diharapkan membangun ikon untuk mengabadikan dan menghormati sosok pejuang yang mempimpin Perang Puputan Klungkung pada tahun 1908 tersebut.
Saat ini nama Ida Dewa Agung Jambe telah diabadikan sebagai nama monumen dan alun-alun. Itupun sebelumnya untuk memenuhi persyaratan untuk penetapan Ida Dewa Agung Jambe sebagai pahlawan nasional.
Pemda kedepan juga diharapkan dapat mewacanakan pembangunan ikon baru untuk mengabadikan nama Ida Dewa Agung Jambe sebagai pahlawan nasional. Ikon tersebut bisa berupa pembangunan patung, atau nama jalan.
Anggota DPRD Klungkung I Wayan Widiana mengatakan, penetapan Ida Dewa Agung Jambe sebagai pahlawan nasional merupakan apresiasi tertinggi dari negara atas perjuangan raja Klungkung ikut mempertahankan kedaulatan negara.
Selanjutnya Pemda Klungkung, bersama dengan tokoh Puri Klungkung dan tokoh masyarakat bisa duduk bersama, untuk mewacanakan membangun ikon atas nama Ida Dewa Agung Jambe.
“Menurut saya, bagaimana agar penghargaan dan penghormatan beliau benar-benar tepat dan bisa menjadi ikon Kabupaten Klungkung. Misalnya dengan pembangunan patung yang menggambarkan sosok perjuangan Ida Dewa Agung Jambe,” ujar Wayan Widiana, Sabtu (3/12/2023).
Dengan hal tersebut, ia berharap generasi muda akan selalu mengenamg perjuangan Ida Dewa Agung Jambe. Apalagi Ida Dewa Agung Jambe merupakan pahlawan nasional pertama dari Kabupaten Klungkung.
“Karena ini boleh tiang katakan ada aspirasi masyarakat (usulan pembangunan patung Ida Dewa Agung Jambe), jadi kami akan sampaikan dalam rapat kerja dan bahas dengan dinas terkait agar mengkajinya,” ungkap Widiana.
Kepala Dinas Sosial, Pemerdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung, I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya mengatakan, untuk wacana pembangunan jalan atau nama jalan untuk mengabadikan sosok Ida dewa Agung Jambe memang sudah ada. Namun menurutnya hal itu belum bisa direalisasikan pada tahun 2024 mendatang.
“Untuk pembangunan patung atau nama jalan, arah kedepannya memang seperti itu. Tapi belum bisa di tahun 2024, harus ada proses yang harus dilalalui,” ungkap Gusti Agung Putra Mahajaya.
Perencanaan patung atau jalan dengan nama Ida Dewa Agung Jambe, harus melibatkan berbagai pihak, mulai dari pihak Puri Klungkung selaku ahli waris, tokoh masyarakat serta lintas sektor terkait.
“Kalau patung, memang harus dibahas bersama untuk perencanaannya. Termasuk jalan, juga harus dilihat aturan. Kalau perubahan nama jalan ada ketentuannya, nanti tentu leading sektornya Dinas Perhubungan,” jelas Putra Mahajaya.
“Intinya kami ada rencana lah untuk kesana (pembangunan patung dan nama jalan Ida Dewa Agung Jambe). Tapi memang butuk proses untuk realisasinya,” ungkap Putra Mahajaya.