BADUNG, BeritaDewata – Sepanjang tahun 2020, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali mencatat telah melayani sebanyak 56.173 pergerakan pesawat dan 6.238.774 penumpang pesawat udara.
Di minggu awal tahun 2021 ini, PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola pintu gerbang udara Pulau Bali tersebut merilis data statistik Lalu Lintas Angkutan Udara (LLAU) untuk tahun operasional 2020. Berdasarkan data yang dirilis pada Kamis (07/01) tersebut, diketahui bahwa untuk statistik di tahun 2020, secara umum masih berada jauh di bawah catatan di tahun 2019 lalu.
Untuk angka pergerakan pesawat udara, dengan catatan 56.173 pergerakan pesawat udara sepanjang tahun 2020, apabila dilakukan komparasi dengan catatan di tahun 2019 dengan 155.334 pergerakan, maka terdapat selisih sebesar 99.161 pergerakan pesawat udara, atau mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 63,8%.
Sedangkan untuk angka pergerakan penumpang, tercatat sebanyak 6.238.774 penumpang terlayani sepanjang tahun 2020. Jika dilakukan perbandingan dengan angka di tahun 2019, di mana sebanyak 24.169.561 penumpang tercatat keluar masuk Bali, maka terdapat penurunan pertumbuhan penumpang sebesar 74,2%.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, Herry A.Y. Sikado. “Tentunya catatan statistik yang kami sampaikan ini saya rasa mewakili catatan di hampir seluruh bandar udara di dunia. Industri penerbangan merupakan salah satu sektor yang paling terdampak dari pandemi global COVID-19. Meskipun demikian, dari data dapat kita simpulkan bahwa untuk 6 bulan terakhir, terjadi pertumbuhan yang cukup signifikan,” tuturnya pada Jum’at (08/01) siang.
“Semester pertama 2020 memang terjadi penurunan dari bulan ke bulan. Aturan pembatasan penerbangan dari pemerintah, maupun kebijakan dari pemerintah negara di dunia berimpak pada menurunnya lalu lintas penerbangan secara drastis. Namun, begitu memasuki paruh kedua 2020, tiap bulannya secara konstan terdapat pertumbuhan dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” tambahnya.
“Jika dirata-rata, pertumbuhan rata-rata bulanan di tahun 2020 ini adalah sebesar 17% untuk pergerakan pesawat, dan 37% untuk penumpang,” papar Herry.
Dari total 6,2 juta penumpang yang terlayani, untuk pertama kalinya sejak tahun 2016 silam, jumlah penumpang rute domestik mengungguli jumlah penumpang rute internasional. Sebanyak 59% atau 3.657.298 penumpang merupakan penumpang rute domestik, mengungguli jumlah penumpang rute internasional dengan jumlah sebanyak 2.581.476 jiwa.
Hal yang sama turut terjadi untuk pergerakan pesawat udara. Dengan jumlah 39.259 pergerakan pesawat, rute domestik mengungguli rute internasional yang mencatatkan 16.914 pergerakan, atau dengan perbandingan 70%-30%.
“Di tahun 2020 kemarin memang mayoritas penerbangan yang kami layani adalah untuk penerbangan domestik, dikarenakan adanya pembatasan sementara masuknya warga negara asing ke Indonesia,” ujar Herry.
“Terkait tren pertumbuhan penumpang di paruh kedua 2020, bahkan pada periode bulan Desember 2020 dengan adanya aturan dari pemerintah terkait pengetatan persyaratan perjalanan udara, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat tetap percaya akan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan moda transportasi udara,” tambahnya.
Herry menambahkan bahwa di tahun 2021, pihaknya tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna jasa bandar udara. “Tentunya, hal ini berjalan seiringan dengan komitmen kami dalam menerapkan protokol kesehatan di bandar udara secara ketat dan konsisten, tanpa mengurangi kenyamanan dan kualitas pelayanan bagi pengguna jasa,” tutup Herry.