DENPASAR, BERITADEWATA – Gubernur Bali, Wayan Koster yang didampingi Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara meninjau operasional Pelabuhan Sanur pada, Sabtu 6 Mei 2023 pagi bersama Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta, Kepala Dinas PUPR Provinsi Bali, Nusakti Yasa Weda, Kepala Wilayah Kerja Sanur Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas (KSOP) Kelas II Benoa, I Ketut Suratnata, Bendesa Adat Sanur Kaja, dan Bendesa Adat Kesiman.
Dalam tinjauannya, Gubernur Wayan Koster melihat langsung antusias masyarakat, dan wisatawan yang memanfaatkan Pelabuhan Sanur sebagai infrastruktur laut terintegrasi menuju Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan, dan Pulau Nusa Lembongan, sekaligus mengecek manajemen pengelolaan Pelabuhan Sanur demi terwujudnya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat hingga wisatawan.
Menyikapi berbagai pelayanan di Pelabuhan Sanur, Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Kota Denpasar, serta manajemen Pelabuhan Sanur dan semua agen di Pelabuhan Sanur akan segera melakukan Rapat Koordinasi untuk membahas : 1) Sirkulasi keberangkatan dan kedatangan penumpang; 2) Akses jalan kendaraan; 3) Pelayanan parkir; dan 4) Harga tiket ke Nusa Penida.
“Untuk kantong parkir, Saya telah meminta Dinas PUPR Provinsi Bali untuk menghitung kebutuhan anggaran pembangunan tempat parkir, supaya bisa dianggarkan dalam anggaran perubahan tahun 2023 ini, karena lahan yang akan dimanfaatkan sebagai tempat parkir rencananya tanah milik Pemerintah Provinsi Bali yang luasnya mencapai sekitar 3 hektar,” tegas Gubernur Bali jebolan ITB ini saat diwawancarai awak media.
Kepala Wilayah Kerja Sanur Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas (KSOP) Kelas II Benoa, I Ketut Suratnata dihadapan Gubernur Bali, Wayan Koster melaporkan bahwa semenjak adanya Pelabuhan Sanur, masyarakat sampai wisatawan ke Pulau Nusa Penida terus mengalami peningkatan kunjungan.
“Rata – rata perharinya Pelabuhan Sanur melayani penumpang sampai 5.200 Orang lebih, kepadatan penumpang terjadi saat pagi hari yang rata – rata mencapai 2.000 sampai 3.000 Orang lebih,” lapor Ketut Suratnata.