NTT, BeritaDewata – Seorang dokter yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, NTT mengalami pendarahan pada hidung akibat dipukul seorang pengendara sepeda motor yang diduga anggota TNI setelah keduanya mengalami insiden tabrakan di jalanan menuju Pasar Boawae.
Korban yang seorang dokter tersebut diketahui bernama Ardi Ceme (30). Ardi adalah seorang dokter, calon pegawai negeri sipil di Puskesmas Boawae yang baru bertugas pada tanggal 4 Januari 2021. Saat dihubungi media ini, Kamis (25/2/2021), korban menuturkan awal mula insiden pemukulan terjadi pada Rabu (24/2), sekitar pukul 13.00 Wita ketika ia sedang mengendarai sepeda motor ke arah Pasar Boawae untuk membeli air minum.
Ia lalu berbelok ke arah kanan hendak menuju salah sebuah tempat jualan tanpa terlebih dahulu menyalakan lampu ratingnya. Namun tak disangka ada seorang anggota TNI mengenakan pakian seragam yang juga datang dari arah bersamaan dengan kecepatan tinggi langsung menabrak.
Beruntung keduanya tidak terjatuh atau terluka dalam tabrakan tersebut dan motor tetap tegak berdiri. Korban sempat meminta maaf dan meminta damai karena menyadari tabrakan akibat kesalahannya yang berbelok tanpa menghidupkan lampu rating. Namun naasnya ia mendapat tonjokan si oknum anggota TNI ini tepat di bagian hidung hingga menegeluarkan darah dalam kedaan menggunakan masker.
Korban mengaku pusing akibat pukulan dan darah yang terus mengalir namun pelaku tidak menghiraukan bahkan sempat mendapat satu pukulan lagi di bagian bibir. Bahkan korban mengaku sempat mendapat pukulan ketiga namun ia menangkisnya.
” Setelah motor bertabrakan, saya sempat minta maaf, omong damai karena kami dua tidak jatuh. Anggota TNI ini tanya saya anak mana? Dan setelah saya bilang dari Ende, tiba – tiba dia langsung pukul di hidung, dan langsung berdarah sehingga darah tertampung di masker. Setelah saya buka masker dia lalu pukul lagi di bibir dan mau ketiga kalinya dia pukul tapi saya tangkis. Dia pakian seragam lengkap pakai motor vixion hitam. Di bajunya tertulis nama Rinto Watu,” kata korban Ardi Ceme.
Pelaku akhirnya pergi meninggalkan korban yang dalam keadaan berdarah sehingga korban harus ditolong oleh sejumlah warga yang datang dari arah pasar dan membawanya kembali ke puskesmas.
Korban juga mengaku ia sekarang berada di rumahnya di Ende dalam keadaan luka lebam pada sekitar mata dan bibir. Ia bersama keluarga rencananya akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak Denpom Ende.
“Pagi tadi masih lebam di sekitar mata dan bibir. Kami bersama keluarga sedang buat kronologi untuk lapor di Denpom Ende,” katanya.
Menurut Kepala Puskemas Boawae, Wilfrida, akibat pemukulan mengalami luka robek di hidung dan pembengkakan di bibir. Pihaknya akhirnya merujuk korban ke Rumah Sakit Ende akibat pendarahan yang terus menerus agar bisa melakukan foto rontgen.
” Hasil foto rontegen yang kami dapat tidak ada keretakan di tulang hidung,” katanya.
Sedangkan Danramil Boawae, Kapten Infanteri, Komang Sudana yang dihubungi beberapa awak media mengatakan ia belum bisa memberikan banyak komentar karena masih berusaha menyelesaikan perosoalan ini bersama pihak keluarga.
” Saya lagi fokus penyelesaian masalah ini, saya tidak bisa bilang apa-apa, saya tidak tahu mana yang benar mana yang salah. Saya harus menyelesaikan masalah ini, saya tidak berani bilang begini atau begitu,” katanya.(rls)