Buleleng – Kabupaten Buleleng merupakan daerah kunjungan yang paling diminati wisatawan lokal dan manca naegara, disamping daerahnya berdekatan dengan perbukitan juga mempunyai dua Danau kembar yaitu Danau Buyan dan Danau Tamblingan. Terbukti didua Danau itu banyak potensi yang menjajikan sebagai contoh, dipinggiran danau tersebut banyak obyek wisata selfi yang mampu dikelola oleh masyarakatnya sendiri.
Banyaknya obyek wisata yang berjejer di wilayah Desa Wanagari membuat legislator Nyoman Tirtawan asal desa Bebetin Kecamatan Sawan, angkat bicara. Sebagai Anggota DPRD TK I Bali, Ia berharap agar pemerintah Kabupaten Buleleng serius menggarap dan mengembangkan potensi objek wisata yang ada di Danau Buyan dan Tamblingan termasuk juga melakukan penataan pengalihan jalur lalu lintas di kawasan yang sangat eksotis itu.
Danau Buyan dan Tamblingan sangat berpotensi untuk mendatangkan wisatawan manca negara dan semakin tinggi potensi yang akan dihasilkan, seperti anjungan untuk foto selfie dan air terjun cinta yang ada di Kawasan Wanagiri. “sebagai solusinya, hanya dengan merekayasa jalur disana, seperti membuat jalan melingkar melewati pinggiran danau kembar itu dan masuk ke kawasan hutan belantara,” Jelas Tirtawan, saat ditemui di Buleleng, Minggu 16 Juli 2017.
Menurutnya, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan mempromosikan objek wisata selfi yang ada di sekitarnya, pemerintah daerah juga harus memperhatikan jalur lalu lintas pendukung bagi wisatawan ataupun masyarakat yang akan melewati. “Bisa dengan pengalihan, kalau dari Denpasar -Singaraja, lewat rekayasa jalan harus belok ke Danau Buyan, Tamblingan baru dihubungkan ke jalur Gitgit.” ujarnya.
Nyoman Tirtawan menambahkan, lihat peluang masuk, seperti dari parkir, retrubusi, sektor jasa makanan, restoran dan toko-toko, sangat bermanfaat mendatangkan wisatawan dan sudah pasti berdampak pada pemasukan yang besar. “Ektimasi ya, minimal sama dengan pendapatan di Danau Baratan.” jelasnya.
Kedepan, Ia berencana akan membahasnya dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, “kita harus melepaskan komplik-komplik, kita ingin bagaimana membuat sebuah solusi yang bedampak lebih besar untuk kepentingan masyarakat lebih luas.” Pungkasnya.