Dampak Kunjungan Raja Arab, Bali Garap Guide Berbahasa Arab

Dampak Kunjungan Raja Arab, Bali Garap Guide Berbahasa Arab

Beritadewata.com, Denpasar – Dampak kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud mulai kelihatan. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniartha mengaku, saat ini pemerintah dan stakeholder pariwisata sedang berupaya untuk memperbanyak guide berbahasa Arab di Bali.

“Saat ini di Bali ada 8 ribu pramuwisata. Namun yang berbahasa Arab tidak sampai 1 persen. Sementara guide berbahasa Mandarin sudah mencapai 1300 orang. Itulah sebabnya, pemerintah sedang serius menggarap guide berbahasa Arab,” ujarnya di Kuta Bali, Jumat (07/04/2017).

Dari jumlah tersebut, terbanyak masih didominasi guide berbahasa Inggris yang sebagian besarnya adalah warga lokal Bali. Sementara guide Mandarin kebanyakan orang luar Bali. Selain ada lagi beberapa guide yang masih langkah seperti bahasa Rusi, Belanda, Italy. Sementara Inggris, Jerman, Perancis sudah mampu bersaing di Bali. Ua berharap agar semua guide idealnya harus warga lokal karena mereka tidak akan sulit menjelaskan budaya Bali.

“Kalau bukan warga lokal maka mereka harus menempuh sejumlah pelatihan dan mendapatkan sejumlah tahapan untuk menerima sertifikat,” ujarnya.

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali Made Nuarta mengakui jika dalam waktu dekat ini akan rekruitmen guide berbahasa Arab secara besar-besaran. “Kita akan melakukan rekuritmen guide berbahasa Arab. Namun sebelumnya kita harus mencari tutornya terlebih dahulu untuk melatih kemampuan berbahasa Arab,” ujarnya.

Rekruitmen dan pelatihan sangat dibutuhkan karena seluruh guide yang ada di Bali harus memahami adat dan budaya Bali. “Setelah rekruitmen dan pelatihan, mereka tidak mesti secara tiba-tiba harus menjadi guide. Karena semua guide di Bali harus tetap dalam konteks lokal genius dan mentaati Perda Pariwisata Bali yang berlandaskan budaya dan filosofi Tri Hita Karana,” ujarnya.

Guide bahasa Arab tidak mesti harus beragama Islam karena yang terpenting adalah mereka yang mampu berbahsa Arab dan paham budaya Bali. Untuk guide berbahasa Arab sekarang tidak penting jumlahnya, tetapi untuk pertama lebih ditekankan kualitas. “Sekaranbg belum ada tetapi kita tidak berhenti. Kita tidak bicara jumlah dulu tapi kita inginkan tutor untuk mengajar. Nanti mungkin di awal 50 dulu. Nanti lihat wisman Arab.

Saat ini ada 11 divisi guide di Bali sesuai dengan bahasa wisatawan. Ke-11 divisi itu antara lain Inggris, Jerman, Perancis, Mandarin, Belanda, Jepang, Italy, Korea Selatan, Rusia, China. Bila ditambah lagi guide berbahasa Arab maka totalnya menjadi 11 divisi. Totalnya ada 8 ribu orang. Dari jumlah tersebut, 1300 orang berbahasa Mandarin dan sisanya tersebar di berbagai divisi bahasa.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here