DENPASAR, BeritaDewata – Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengajak Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) se-Indonesia bersinergi dalam upaya pemulihan pariwisata yang terpuruk di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut diutarakannya saat didaulat menjadi pembicara kunci pada acara Meet and Greet BPPD se-Indonesia yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Rabu (2/6/2021).
Mengawali paparannya, Wagub Cok Ace yang mengikuti acara dari ruang kerjanya kembali menyegarkan ingatan peserta meet dan greet tentang kompleksnya dampak yang ditimbulkan pandemi Covid-19. Pandemi ini, ujar Wagub Cok Ace, tak hanya menimbulkan dampak bagi sektor kesehatan, namun berimbas pula pada bidang ekonomi, sosial budaya hingga keamanan. Menggarisbawahi bidang ekonomi, Wagub Cok Ace menyebut Bali mengalami dampak paling parah karena pertumbuhan ekonominya sangat bergantung pada sektor pariwisata yang terpuruk di tengah pandemi.
Menyikapi hal tersebut, Pemprov Bali tak tinggal diam dan terus mengupayakan agar pemulihan pariwisata bisa dilaksanakan sejalan dengan upaya pengendalian penyebaran Covid-19. Khusus untuk pengendalian penyebaran Covid-19, Pemprov Bali menempuh langkah strategis diantaranya pelibatan desa adat melalui pembentukan posko gotong royong dan meningkatkan disiplin masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Yang membanggakan, merujuk hasil survei Kementerian Kesehatan, Bali dinobatkan sebagai provinsi paling taat pakai masker. Selain peningkatan disiplin penerapan prokes, Bali juga menggenjot program vaksinasi Covid-19 yang mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.
Berpatokan pada standar WHO yang mensyaratkan 70 persen penduduk di suatu wilayah harus sudah mendapat vaksin dosis lengkap untuk membentuk herd immunity, Guru Besar ISI Denpasar ini menyebut capaian Bali sudah hampir 50 persen. “Jumlah penduduk Bali 4,32 juta, 70 persen dari jumlah tersebut berkisar pada angka 3 jutaan. Data per hari ini, hampir 50 persen dari jumlah tersebut sudah memperoleh vaksinasi Covid-19,” terangnya.
Wagub Cok Ace yang juga selaku Ketua BPPD Bali menambahkan, berbagai upaya yang ditempuh, secara nyata berdampak pada mulai melandainya penambahan angka positif Covid-19. Dalam sepekan terakhir, penambahan angka terkonfirmasi positif Covid-19 bertahan pada kisaran 2 digit.
Bahkan, data per tanggal 1 Juni 2021, penambahan angka positif hanya sebanyak 28 orang, jumlah pasien sembuh sebanyak 50 orang dan meninggal 1 orang. “Untuk ukuran provinsi, capaian ini luar biasa,” imbuhnya sembari berharap agar ke depannya situasi makin membaik sehingga Bali benar-benar bisa dibuka untuk pasar internasional dengan negara terbatas pada bulan Juli mendatang.
Pada bagian lain, Panglingsir Puri Ubud ini menyampaikan terima kasih atas perhatian yang begitu besar dari pemerintah pusat melalui kementerian terkait. Perhatian itu antara lain ditunjukkan dengan intensnya kunjungan sejumlah menteri untuk melihat langsung kondisi Bali. Wagub Cok Ace berharap, kunjungan sejumlah menteri ini menjadi angin segar bagi pariwisata Bali, khususnya dalam menggenjot pasar domestik.
Masih terkait dengan upaya pemulihan pariwisata Bali, Kemenko Maritim dan Investasi juga mengagas program Work From Bali. Kendati belum signifikan berpengaruh pada tingkat hunian kamar hotel di Bali yang jumlahnya mencapai 150 ribu, menurutnya upaya ini patut diapresiasi. “Paling tidak, kita menunjukkan kepada wisatawan bahwa Bali masih nyaman untuk dikunjungi. Ini penting untuk memulihkan kepercayaan wisatawan, khususnya domestik,” imbuhnya.
Mencermati trend pandemi di sejumlah negara yang masih fluktuatif, Wagub Cok Ace mendorong pelaku pariwisata lebih optimal menggarap pasar domestik. Merujuk pada data, ia memberi gambaran tentang besarnya potensi wisdom. Disebutkan olehnya, setiap tahunnya tercatat 11 hingga 12 juta orang Indonesia berwisata ke luar negeri. “Kalau setengahnya saja bisa kita garap, ini akan berdampak positif bagi pemulihan sektor pariwisata,” tambahnya.
Untuk itu, ia mengajak BPPD se-Indonesia bersatu membuat terobosan dalam menggarap wisdom. Langkah ini sangat penting agar sektor pariwisata tak makin terpuruk. “Kita jaga optimisme pelaku pariwisata, semangat mereka tak boleh padam. Jika semangat mereka sampai padam, akan terjadi kerusakan permenan yang akan sangat sulit diperbaiki,” pungkasnya. Acara bertajuk “Kolaborasi BPPD untuk Kebangkitan Pariwisata Indonesia” diikuti perwakilan BPPD se-Indonesia yang terhubung secara online.