DENPASAR, BERITADEWATA – Coca Cola Indonesia melalui Coca Cola Europacific Partnes (CCEP) Indonesia terus memperluas program penanganan sampah di Bali. Terbaru adalah CCEP memberikan donasi kepada Yayasan Malu Dong Buang Sampah Sembarangan.
Donasi ini merupakan bantuan CoCa Cola untuk mendukung Aksi Pilihanku perluas penanganan sampah di Bali. Sebagai salah satu perusahaan barang konsumen terkemuka di dunia, (CCEP) Indonesia, berkomitmen untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu wujud komitmen tersebut tertuang dalam program Dukung Aksi Pilihanku yang memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menominasikan organisasi di bidang keberlanjutan untuk menerima donasi dana yang akan digunakan untuk memperluas cakupan inisiatif yang dijalankan.
Program ini merupakan terusan dari inisiatif yang dijalankan oleh CCEP secara Group, Support My Cause, yang telah mendukung 44 yayasan lokal yang tersebar di seluruh wilayah Eropa dengan investasi lebih dari EUR 200.000. Tahun ini, program Support My Cause diperluas ke seluruh wilayah operasional CCEP, termasuk Indonesia.
Yayasan Malu Dong Buang Sampah Sembarangan merupakan salah satu yayasan yang dinominasikan dan mendapatkan suara terbanyak untuk program Dukung Aksi Pilihanku 2022 oleh Made Putra Pranata, selaku Corporate Affairs Manager CCEP Indonesia wilayah Bali. Yayasan yang diinisiasi oleh Komang Sudiarta pada tahun 2009 tersebut dinominasikan karena memiliki visi yang sejalan dengan komitmen perusahaan dalam menangani masalah sampah di Indonesia.
“Saya melihat kegiatan yang dilakukan Yayasan Malu Dong Buang Sampah Sembarangan akan edukasi pengelolaan sampah, dapat mendukung target CCEP Indonesia untuk membantu mengurangi kebocoran sampah ke laut dan membangun ekonomi sirkular dari daur ulang sampah plastik. Saya meyakini dengan mendukung yayasan yang tepat, kita dapat melihat hasil nyata akan perubahan yang lebih baik” ujar Made Pranata.
Komang Sudiarta yang akrab dipanggil Om Bemo, membangun Malu Dong karena isu sampah di lingkungan Bali yang terus bertambah. Setelah lama merantau di negara Amerika, Om Bemo melihat banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Karena rasa malu dan kekhawatiran tersebut, Om Bemo memulai memungut sampah di tiap tempat yang dia kunjungi dengan membawa bendera Malu Dong yang berisi gambar simbol ekspresi wajah atau emoticon malu.
Dengan cara memungut sampah, Om Bemo ingin menunjukkan pada anak-anak muda tentang pentingnya memiliki kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan menyampaikan pesan kepada pemerintah agar lebih peduli pada masalah pengelolaan sampah.
Setelah melewati banyak rintangan dan penolakan, Yayasan Malu Dong Buang Sampah Sembarangan resmi diluncurkan di publik pada tanggal 23 April 2016. Saat ini, jumlah anggota yayasan mencapai lebih dari 175 orang dan sebanyak 468 bendera telah dikibarkan di 4 kantor kecamatan, 43 desa, dan 420 banjar di Denpasar.
Dari rekam jejak Yayasan Malu Dong Buang Sampah Sembarangan itulah maka pada Jumat (4/11/2022), CCEP Indonesia menyerahkan donasi sebesar EUR 12.500 atau setara dengan Rp 186.250.000 yang diwakilkan oleh Lucia Karina, selaku Public Affairs, Communications & Sustainability Director CCEP Indonesia dan Papua Nugini kepada Komang Sudiarta selaku pendiri Yayasan Malu Dong Buang Sampah Sembarangan.
“Melalui program Dukung Aksi Pilihanku, kami berfokus kepada dua hal sekaligus; membangun kesadaran karyawan akan isu sosial dan lingkungan dengan melibatkan mereka secara langsung, dan mendorong perubahan perilaku dan kualitas masyarakat dengan mendukung kegiatan yayasan yang kredibel” ungkap Lucia Karina.
Donasi yang diserahkan akan digunakan Yayasan Malu Dong Buang Sampah Sembarangan untuk membiayai aktivitas edukasi terkait pengelolaan sampah kepada komunitas khususnya anak-anak usia sekolah.
Komang Sudiarta menyatakan, masalah sampah perlu ditangani dari hulu, yaitu melalui edukasi untuk merubah pandangan masyarakat terhadap sampah, sehingga masyarakat dapat memilah, memanfaatkan, dan menguranginya. Masalah sampah adalah persoalan yang harus diselesaikan bersama oleh semua pihak” ujarnya.
Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) adalah salah satu perusahaan FMCG (barang konsumsi) terdepan di dunia. “Disini, kami memproduksi, medistribusi dan menjual berbagai merek yang disukai di dunia – melayani lebih dari 600 juta konsumen dan mendukung 1,75 juta pelanggan di 29 negara. Kami bergerak sebagai bisnis multinasional yang kuat dengan skala wilayah yang luas yang didukung oleh tim yang hebat serta pengetahuan dan layanan terhadap pelanggan dan komunitas yang kuat,” ujarnya.
Coca-Cola Europacific Partners Indonesia mengoperasikan delapan fasilitas manufaktur di Sumatera, Jawa dan Bali, mempekerjakan lebih dari 5.500 tenaga kerja, dan mendistribusikan jutaan minuman menyegarkan untuk lebih dari 450.000 outlet di seluruh Indonesia.
“Kami juga berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif di setiap wilayah operasional dengan menjalankan berbagai inisiatif, seperti: Bali Beach Clean Up, Green School (Sekolah Adiwiyata), Coca-Cola Forest, serta pengembangan program bank sampah di beberapa kota,” tutup Karlina.