Cegah Penyakit Hipertensi Sejak Dini, Tropicana Slim Bali Gelar Kampanye Beat Hypertension dan Cek Tensi Massal

Talkshow bersama Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Bali Mandara, Dr. Putu Ayu Sri Saraswati,M.Biomed,Sp.PD

DENPASAR, BERITADEWATA – Tropicana Slim bersama komunitas INTI Klub Bali Sehat Sunset Garden memperingati Hari Hipertensi Sedunia pada Sabtu, 18 Mei 2024 di Nutri Hub Jl. Sunset Garden, Pemogan, Denpasar. Kampanye Beat Hypertension dan Cek Tensi Massal Serentak digelar di 42 Kota Se-Indonesia bertujuan mengajak masyarakat Indonesia untuk tingkatkan kesadaran dalam mencegah, melakukan deteksi dini, dan mengendalikan hipertensi, melalui kampanye Beat Hypertension 2024.

Area Marketing Associate Manager Nutrifood IBT, Rully Alfiansyah mengatakan sebagai penyakit yang seringkali timbul tanpa adanya gejala dan dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan organ lainnya, hipertensi umum dikenal sebagai silent killer atau pembunuh senyap.

“Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan penyakit lainnya yang membutuhkan pembiayaan kesehatan yang sangat besar dan bahkan menyebabkan kematian,” ujarnya saat ditemui disela-sela kegiatan.

Rully menjelaskan saat ini, fakta menunjukkan bahwa hipertensi tidak lagi penyakit yang hanya diderita oleh orang tua, namun juga dapat menyerang kalangan usia yang lebih muda. Di Indonesia, terdapat 20% orang berusia 25-34 tahun dan lebih dari 30% orang yang berusia 35-44 tahun yang mengalami hipertensi berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah.

Area Marketing Associate Manager Nutrifood IBT, Rully Alfiansyah saat memberikan sertifikat kepada Dr. Putu Ayu Sri Saraswati,M.Biomed,Sp.PD usai mengisi Talk Show.

“Mengingat masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengontrol jumlah asupan garam harian dan melakukan pengecekan tekanan darah secara rutin, maka edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melakukan pencegahan hipertensi sedini mungkin perlu terus digalakkan,” jelasnya.

“Sebagai brand yang telah menemani dan menginspirasi keluarga Indonesia selama 50 tahun melalui serangkaian produk sehat dan bercita rasa tinggi, kegiatan Beat Hypertension merupakan wujud komitmen kami dalam mengampanyekan gaya hidup sehat lawan hipertensi, bersama berbagai mitra strategis, yang menargetkan 10,000 peserta di 42 titik seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Bali Mandara, Dr. Putu Ayu Sri Saraswati,M.Biomed,Sp.PD mengatakan Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah, satu di antara tiga orang Indonesia menderita hipertensi dan ironisnya masih banyak yang tidak menyadari bahwa dirinya hipertensi karena hanya sekitar satu dari delapan orang dewasa Indonesia yang rutin mengukur tekanan darah3.

“Padahal, jika cepat terdeteksi dan ditangani, penderita hipertensi dapat mengurangi risiko berbagai komplikasi, seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, dan kerusakan organ lainnya. Ada dua faktor penyebab hipertensi, yaitu faktor bawaan dan faktor gaya hidup,” ujarnya.

Menurutnya untuk faktor bawaan, seperti usia dan keturunan, tentunya sulit untuk dikendalikan. Namun, faktor gaya hidup adalah faktor yang masih bisa dikelola untuk menurunkan risiko terkena hipertensi. Yang menarik, pola hidup yang tidak sehat, yang seharusnya mampu kita kendalikan, berperan besar dalam memengaruhi risiko hipertensi mulai dari konsumsi garam berlebih, obesitas, hingga kurang aktivitas fisik.

“Terkait pola makan tinggi garam, faktanya asupan garam rata-rata masyarakat dunia diperkirakan 10.8 gram per hari, dua kali lipat lebih banyak dari rekomendasi WHO, yaitu maksimal 5 gram garam per hari (setara satu sendok teh per hari). Konsumsi garam berlebih ini dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko hipertensi. Oleh karena itu, disarankan untuk memerhatikan label makanan dan memasak sendiri di rumah sebagai salah satu alternatif untuk mendukung pola makan yang lebih sehat,” jelasnya.

“Namun, kita harus waspada dengan garam tersembunyi pada kondimen yang kerap kita tambahkan pada makanan (saus, kecap, dan bumbu). Sebagai alternatif, produk kondimen lebih rendah garam Tropicana Slim, seperti kecap manis, kecap asin, kaldu jamur, saus tiram, dan berbagai produk lebih rendah garam lainnya yang kami miliki, dapat bermanfaat membantu masyarakat Indonesia mengontrol asupan garam harian tanpa perlu mengorbankan rasa masakan,” Imbuh Sri Saraswati.

Sri Saraswati juga menghimbau untuk secara rutin cek tekanan darah untuk deteksi dini hipertensi. Bagi masyarakat yang berusia di bawah 40 tahun disarankan melakukan cek tekanan darah setiap 3-5 tahun sekali.

“Sementara itu, bagi mereka yang berusia di bawah 40 tahun namun memiliki faktor risiko, misalnya obesitas, dianjurkan untuk mengecek setiap tahun. Setelah berusia di atas 40 tahun, pengecekkan tekanan darah lebih rutin sangat disarankan, apalagi jika memiliki masalah kesehatan kronis,” tambah Sri Saraswati.

Instruktur IKBS Sunset Garden, Putu Yeni mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh Tropicana Slim, “Dengan adanya kegiatan ini kita bisa konsultasi terkait kesehatan dan juga tadi di fasilitasi cek kesehatan gratis serta informasi menarik terkait mencegah Hypertensi. Salah satu yang menarik dari kegiatan kali ini kami mendapatkan tips cerdas cegah hipertensi dalam kehidupan sehari-hari.” ungkapnya.

Diketahui dalam pelaksanaan program ini, Tropicana Slim turut menggandeng Indonesia Society of Hypertension(InaSH), OMRON, dan Shopee. Rangkaian program Beat Hypertension 2024, meliputi talkshow dengan dokter, pengecekan tekanan darah massal bersama OMRON sebagai upaya deteksi dini hipertensi, food tasting menu sehat rendah garam, hingga memberikan tips cerdas cegah hipertensi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk video “10 Smart Tips to Beat Hypertension” yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat melalui https://bit.ly/Video10TipsBeatHypertension.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here