CCAI Resmikan Learning Center di Seminyak Bali

Penyerahan Mesin Cacah Listrik oleh Sekjen Kementerian PUPR (kanan) Kepada Bendesa Adat Seminyak Bapak I Wayan Windu Segara.

Badung – Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Seminyak (TPST 3R Seminyak) meresmikan learning center yang akan memfasilitasi kunjungan belajar serta berbagai program lainnya untuk mendukung peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah. Learning center tersebut merupakan bagian terbaru dari fasilitas seluas 300 m2, yang saat ini mengelola sampah bagi lebih dari 800 pelanggan di wilayah Seminyak.

“Kami sangat senang melihat antuasiasme masyarakat untuk berkunjung dan belajar dari pengalaman kami. Dengan adanya learning center ini, para pengunjung dapat meluangkan waktu lebih lama untuk berdiskusi dengan saya dan tim. Kami juga berharap, ke depannya learning center TPST 3R Seminyak dapat mengadakan lebih banyak pelatihan tentang pengolahan sampah.” ujar Ketua TPST 3R Seminyak, Komang Ruditha, Sabtu (28/07).

Komang Ruditha menjelaskan Pada tahun 2004, Ia dan tim TPST 3R Seminyak telah memulai program bersih-bersih pantai secara sederhana, hanya dengan 1 truk kecil, 3 karyawan, dan 85 pelanggan. Saat ini TPTS 3R Seminyak telah memiliki 16 truk, 36 karyawan, dan melayani lebih dari 800 pelanggan, termasuk rumah tangga dan hotel.

” Sampah organik diolah menjadi pupuk organik yang digunakan oleh masyarakat dan hotel; sampah plastik, kertas, dan besi akan didaur ulang atau dijual untuk didaur ulang. Semua hasil penjualan digunakan untuk biaya operasional dan masyarakat,” jelasnya.

Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia, Kadir Gunduz juga menambahkan, Learning center tersebut merupakan bentuk dukungan Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI), mitra kerja sama Desa Adat Seminyak beberapa tahun terakhir untuk program Bali Beach Clean Up, bersama dengan Legian, Kuta, Kedonganan, dan Jimbaran.

“Kami senang CCAI memliki kesempatan untuk mendukung pengembangan program ini, dan kami harap ke depannya learning center dan fasilitasnya dapat membantu memaksimalkan proses pelatihan dari tiap kunjungan,” ungkapnya.

Hingga bulan Juli 2018, program harian Bali Beach Clean Up telah menyingkirkan lebih dari 38 juta kg sampah dari pesisir pantai sepanjang 9,7 kilometer. Program ini didukung dengan 4 traktor pantai, 2 barber surf rakes, 3 truk sampah, 78 kru dari komunitas lokal di sekitar pantai, serta 150 tempat sampah baru tiap tahunnya.

Mulai tahun ini, tempat sampah yang didonasikan oleh CCAI bagi masyarakat di tiap wilayah operasionalnya, termasuk Bali,merupakan jenis tiga sistem, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah.

“Bali Beach Clean Up selalu mengedepankan kolaborasi sebagai bagian dari solusi. Kerja sama dengan Desa Adat Seminyak dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan contoh yang baik dari pentingnya kerja sama untuk pencapaian keberlanjutan yang lebih baik lagi,” imbuhnya.

Coca-Cola Amatil Group Managing Director, Alison Watkins menyatakan bahwa dukungan perusahaan untuk pengembangan learning center tersebut merupakan bagian penting dalam pendekatan keberlanjutan Coca-Cola Amatil Group.

“Edukasi masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam usaha kita untuk mengurangi sampah serta melindungi lingkungan. Kami sangat bangga dapat menjadi bagian dari ini semua, termasuk usaha kami dalam mengurangi sampah di tiap fasilitas manufaktur dan mendukung berbagai inisiatif masyarakat untuk mengelolah sampah dengan benar. Tentu saja kami menyadari bahwa masih banyak yang perlu kita semua lakukan. Bersama dengan The Coca-Cola Company, kami mendukung aspirasi “World Without Waste” (“Dunia Tanpa Sampah”) – sebuah ambisi untuk meningkatkan dan mendaur ulang 100% kemasan kami pada tahun 2030. Hal ini merupakan komitmen global, dan kami akan berupaya keras untuk mewujudkannya di Indonesia dan wilayah lain tempat kami beroperasi.” ungkapnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here